2023

Rabu, 22 November 2023

ancaman


Generasi perang pertama sampai dengan generasi perang ke empat (Perang Modern) 
yaitu: 1) Perang Generasi Pertama adalah perang linear front to front yang 
mengandalkan kekuatan manusia (Massed Manpower), 2) Perang Generasi Kedua 
yang sebagian besar mengandalkan tembakan meriam tidak langsung. Serangan 
yang terkendali secara terpusat dan teratur bagi Infanteri, tank Artileri, 3) Perang 
Generasi Ketiga adalah perang dengan manuver yang didasarkan atas daya tembak 
dan menghabiskan tenaga lawan. 4) Perang Generasi Keempat adalah perang 
asimetris (Asymmetric Warfare) yang ekstrim lahir dari ketidakpercayaan kepada 
negara.
Adapun jenis perang modern sebagai berikut; Perang Asimetris, Perang Hibrida atau
Kombinasi, Network Centric Warfare (NCW), dan Perang Siber (Cyber Warfare) serta
Perang Proxy yang merupakan sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan
menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung
dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada
kehancuran fatal.
Proxy War adalah sebuah kronfrontasi antara dua kekuatan besar dengan 
menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung 
dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung yang beresiko pada 
kehancuran fatal. Biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti 
adalah negara kecil, namun kadang juga bisa non state actors yang dapat berupa 
LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan. Singkatnya Proxy War
merupakan kepanjangan tangan dari suatu negara yang berupaya mendapatkan 
kepentingan strategisnya namun menghindari keterlibatan langsung suatu perang 
yang mahal dan berdarah. Melalui perang Proxy ini tidak dapat dikenali dengan jelas 
siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actors dari jauh. 
Negara musuh akan membiayai semua kebutuhan yang diperlukan oleh non state 
actors dengan imbalan. Indikasi Proxy War telah berlangsung di negara kita  dalam 
bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan 
Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari negara kita  yang dimulai dengan 
pemberontakan bersenjata, perjuangan diplomasi sampai dengan munculnya 
referendum merupakan contoh Proxy War yang nyata.
Kemudian demonstrasi massa yang berlangsung selama ini tidak semuanya memiliki 
tujuan dan permasalahan yang jelas. Bahkan sering ditemui demonstran yang tidak 
mengetahui apa yang akan diperjuangkan dalam demonstrasi tersebut. Demonstrasi 
yang membawa tuntutan tidak masuk akal dan bersifat memaksa patut dicurigai 
sebagai indikasi adanya Proxy War yang tengah berlangsung di negara kita . Peredaran 
narkoba serta penyalahgunaan narkoba di negara kita  diyakini memiliki keterkaitan 
dengan strategi Proxy War. Hal tersebut dilakukan untuk merusak generasi muda 
negara kita  sehingga bangsa negara kita  dimasa depan tidak memiliki generasi yang 
berkualitas tinggi dan terakhir Bentrok Antar Kelompok, seperti di bidang pendidikan 
dan generasi muda, masih banyak kita temui adalah perkelahian dan aksi anarkis 
antar pelajar dan kalangan terpelajar .
Adapun beberapa ciri ciri Proxy War adalah: 1) Negara yang menjadi Proxy adalah 
negara sekutu sang pendukung, 2) Negara proxifier seringkali merupakan negara 
adidaya. Dukungan yang bisa berupa dukungan senjata, ekonomi dan beragam 
kebutuhan perang, membuat pendukung yang menjadi proxifier dari perang Proxy
memiliki kekuatan yang tidak kokoh. Minimal mereka memiliki kemampuan ekonomi 
yang cukup untuk ikut serta dalam membantu negara yang menjadi Proxy, maka dari 
itu negara adidaya menjadi negara yang paling sering berposisi sebagai proxifier, 3) 
Dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan pihak pertama dan kedua.
Pentahapan perang Proxy sebagai berikut: Tahap I: Infiltrasi, tahap II: Eksploitasi,
tahap III: Politik Adu Domba, dan tahap IV: Cuci Otak serta tahap V: 
invansi/pencapaian sasaran.
Pengembangan Kekuatan menghadapi Peperangan Masa depan. Negara negara kita  
memiliki tiga hal yakni pertama, modal geografi dimana posisi negara kita  yang berada 
tepat di garis khatulistiwa menempatkan negara kita  dalam wilayah tropis yang hanya 
mengalami dua jenis musim; kemarau dan penghujan. Dengan dua musim tersebut, 
sebagaimana juga dimiliki negara-negara lain disekitar garis ekuator, negara kita  
memiliki potensi vegetasi dan bercocok tanam sepanjang tahun. Kedua, modal 
Demografi, yaitu negara kita  memiliki  sejarah sebagai bangsa yang disegani dan 
dikagumi oleh bangsa-bangsa lain didunia. Nilai-nilai luhur rakyatnya dan kearifan 
lokal masyarakatnya mampu menyatukan keanekaragaman budaya, tradisi dan adat￾istiadat dalam ikatan kebersamaan yang saling menghormati dan menghargai. 
Ketiga, kearifan lokal dan Pancasila yang merupakan nIlai-nilai asli negara kita  terbukti 
mampu mengakomodir semua kepentingan kelompok menjadi perpaduan yang serasi 
dan harmonis
Strategi dan cara menghadapi peperangan masa depan (ProxyWar), sebagai berikut: 
a) Generasi Muda negara kita , adalah generasi baru yang cepat atau lambat akan 
menggantikan generasi sebelumnya. Regenerasi ini terjadi secara alamiah. Generasi 
muda adalah pelari estafet berikutnya dalam dunia kompetisi di dunia ini. Setiap 
generasi punya tantangannya sendiri karena perubahan struktur sosial, global, dan 
juga perkembangan teknologi. Generasi muda negara kita  yang telah berlalu menjawab 
tantangan jamannya dengan cara mereka, b) kalangan terpelajar  Sebagai Agen Perubahan. 
Sejarah negara kita menunjukan bahwa kalangan terpelajar  selalu menjadi agen perubahan 
di saat-saat genting. Misalnya angatan 1908, saat itu para intelektual muda Budi 
Utomo memulai perlawaanan terhadap Belanda dan akhirnya menjadi perlawanan 
nasional. Berikutnya pada tahun 1928, pemuda menguatkan embrio kebangkitan 
nasional dengan Sumpah Pemuda. Pada tahun 1969 kalangan terpelajar  mengubah Negara 
dengan Tritura dan tahun 1998 kalangan terpelajar  membawa negara kita  memasuki masa 
reformasi. 


Sejarah perkembangan perang di dunia selalu berkaitan dengan suatu peristiwa 
peperangan, penaklukan, kekuasaan, ekspansi dan invasi suatu negara terhadap 
negara lain. Negara-negara yang memiliki  kekuatan akan memungkinkan untuk 
menaklukan wilayah negara lain untuk kepentingan politik, ekonomi, dan sosial. 
Terjadinya Perang Koalisi bukan merupakan suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba, 
namun itu merupakan akhir dari suatu proses pengangkatan Napoleon menjadi kaisar 
Perancis. Perkembangan negara Perancis yang dipimpin oleh Kaisar Napoleon 
membuat situasi politik di kawasan Eropa semakin memanas dengan diwarnai 
ketegangan yang mendorong terjadinya perang koalisi. Perancis bergerak di hampir 
seluruh kawasan Eropa melawan negara-negara yang dianggap penting dan strategis. 
Hal ini diakibatkan adanya ambisi Napoleon untuk menaklukan kawasan Eropa dan 
menjadikan Perancis sebagai negara yang paling kuat di Eropa. 
Melatarbelakangi sejarah perang Proxy di dunia merupakan sebuah bentuk konflik 
antara dua negara, atau aktor non-negara, yang bertindak atas nama atau dengan 
arahan dari pihak yang tidak terlibat secara resmi dalam konflik tersebut. Untuk bisa 
dianggap sebagai proxy war, sebuah pihak yang berkonflik harus memiliki hubungan 
langsung yang sifatnya jangka panjang dengan aktor eksternal. Hubungan ini bisa 
berbentuk pendanaan, pelatihan militer, penyediaan senjata, serta bentuk dukungan 
lainnya yang dibutuhkan untuk membantu upaya perang. 
Dalam Perang Dingin, Proxy War menjadi metode yang dipakai  baik oleh Amerika 
Serikat maupun Uni Soviet untuk menyebarluaskan pengaruh dan menjalankan 
kepentingan masing-masing tanpa harus mengalami benturan secara langsung. Hal 
ini didasari keyakinan bahwa konflik langsung antara Amerika dan Soviet dapat 
berujung pada perang nuklir. Hakekat dari perang adalah karakter politis peperangan 
masa depan dan tujuan akhir politiknya.
. Paradigma Perang Dari Masa Ke Masa. 
Perang atau konflik yang terjadi sebagai Proxy War telah berlangsung sejak zaman 
dahulu. Pada masa sebelum Perang Dunia I dan Perang Dunia II secara total lebih 
sedikit jumlahnya dibandingkan dengan Proxy War yang terjadi dimasa Perang Dingin 
(Cold War) dan sebagian dari Proxy War tersebut tertulis dalam buku sejarah dan 
politik, bahwa ada  dua aktor penting pelaku perang proxy. Proxy War yang 
dilakukan oleh suatu negara besar kepada sekelompok individu yang bukan 
merupakan aktor negara (non state actors) dan aktor negara (state actors). Semua 
konflik, insurjensi, perang, dan perang sipil tersebut memiliki tendensi kepada 
kekuasaan (power). Proxy War adalah sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar
dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara
langsung dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada
kehancuran fatal.
a. Sebenarnya sejarah perang sudah cukup lama, ternyata orang-orang Indian 
sebagai penduduk asli Amerika sudah melaksanakan taktik gerilya yang 
merupakan pengaplikasian/perwujudan dari peperangan jauh sebelum orang 
kulit putih yang pertama kali menginjakkan kakinya di Amerika Utara. Di wilayah 
Asia sendiri yang merupakan negara-negara dunia ketiga diakui bahwa Mao Ze 
Dong merupakan salah satu pakar dari peperangan ini. Dengan ide-idenya dia 
mencoba untuk melawan pemerintahan Chiang Kai Shek. Teori dasar Mao 
tentang perang ini ternyata diadopsi atau dimodifikasi oleh beberapa pakar 
insurgensi lainnya seperti Che Guevera di Cuba dan Ho Chi Min di Vietnam 
namun disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
b. Uni Soviet pada waktu itu juga sudah mencoba mengintegrasikan taktik perang 
non konvensional seperti misalnya gerakan gerilya, spionase subversi dan lain￾lain kedalam taktik konvensional. Pengalaman mereka terbukti pada saat Nikita 
Khruschev seorang pemimpin komunis dari Ukraine berhasil membentuk 
partisan bawah tanah melawan Nazi. Inilah yang dimaksudkan dengan "Perang 
Total" bagi mereka. Pasukan gerilya ini merupakan gambaran dari si miskin atau 
pihak tertindas yang memiliki tujuan politis.Karakter tersebut pada perang gerilya sebagai sarana utama peperangan masa 
depan yang mengandung tujuan politik ini sangat penting bahwa tanpa tujuan 
politik peperangan masa depan akan gagal. Memang hakekat dari perang gerilya 
adalah karakter politis peperangan masa depan dan tujuan akhir politiknya.
7. Peperangan Masa Lalu. 
Ada beberapa contoh yang bisa kita pelajari dari sejarah yang terjadi pada perang 
masa lalu, khususnya yang merupakan sejarah dari bangsa kita. Bangsa negara kita  
adalah sebuah bangsa yang besar yang memiliki  latar belakang sejarah yang 
panjang. Hal ini dibuktikan dari adanya kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara yang 
menjadi penguasa Asia Tenggara di masa lalu, sebelum terbentuknya Republik 
negara kita .
a. Pertama, Kerajaan Sriwijaya yang membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, 
Semenanjung Malaya menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda, 
Laut Jawa dan Selat Karimata bahkan sampai ke Laut Cina Selatan. Lewat 
Wangsa Sailendra yang berimigrasi ke Jawa, mereka mendirikan kerajaan 
Medang atau Mataram sebagai satelit. Namun, bukannya saling memperkuat, 
Mataram menantang dominasi Sriwijaya. Terjadi perang saudara yang menguras 
energi keduanya. Hal ini dilihat sebagai peluang oleh Rajendra Chola dari India 
yang tahun 1025 berekspansi dan menguasai Selat Malaka. Perlahan, Sriwijaya 
kalah dan punah.
b. Kedua, kerajaan Majapahit yang mencakup Thailand, Malaysia, Singapura, 
Brunei, Filipina, hingga Papua dan Timor Timur. Belajar dari sejarah Sriwijaya, 
Sumpah Palapa sang Mahapatih Gajah Mada bukanlah mengalahkan kerajaan￾kerajaan Nusantara, melainkan merangkul semua kekuatan dan keunggulan 
yang ada melalui jalan diplomasi dan persekutuan/aliansi dengan kerajaan￾kerajaan lain. Namun, sejak meningggalnya raja Hayam Wuruk, terjadi 
perubahan tahta antara putri Mahkota Kusumawardhani, dengan putra Hayam 
Wuruk dengan selirnya yang bernama Wirabhumi. Pecah perang saudara yang 
dimenangkan …dimenangkan Kusumawardhani. Namun, Majapahit terlanjur pecah. Kerajaan￾kerajaan Islam mulai bangkit di pantai utara Jawa, sedangkan Kesultanan 
Malaka mulai memperluas kekuasaannya ke Sumatera. Majapahit runtuh dalam 
200 tahun seiring dengan lepasnya kerajaan-kerajaan yang sebelumnya tunduk 
kepada Majapahit. Namun ironisnya kedua kerajaan besar itu pada akhirnya 
runtuh bukan disebabkan oleh invasi dan serbuan musuh dari luar, tetapi akibat 
terjadinya konflik dalam negeri yang berkepanjangan. 
c. Sejarah juga memberikan pelajaran positif. Selama dijajah Belanda, hampir 
setiap wilayah di Nusantara memberi perlawanan. Namun, lebih dari 300 tahun 
perlawanan itu gagal. Perjuangan kedaerahan hanyalah perjuangan yang 
melelahkan, menimbulkan penderitaan, menghabiskan energi dan pikiran serta 
tidak menghasilkan kemerdekaan. Adalah dr. Soetomo yang memberi 
penyadaran tentang pentingnya satu kesatuan dalam perjuangan melawan 
penjajah. Gagasan persatuan diwujudkan dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei 
1908. Saat itu, para pemuda sepakat bertekad untuk bersatu. Kebersamaan dan 
perasaan senasib dan seperjuangan ini menghasilkan energi sosial yaitu 
persatuan yang sangat besar yang menjadi bola salju untuk bersatu. Tak sampai 
20 tahun kemudian, lahir Sumpah Pemuda yang dideklarasikan oleh seluruh 
Pemuda negara kita  untuk meleburkan semua potensi daerah dalam tekad 
berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertanah air satu negara kita . Sumpah 
Pemuda merupakan suatu tonggak kesamaan visi untuk merdeka dan lepas dari 
penjajah Belanda dengan semboyan yang merupakan energi sosial baru, yaitu 
Merdeka atau Mati. Tanpa harus menunggu terlalu lama, yaitu 17 tahun 
kemudian, rakyat negara kita  berhasil merebut kemerdekaan dan mengusir 
penjajah dari bumi pertiwi. Hal ini ditandai dengan proklamasi kemerdekaan 
Republik negara kita  pada 17 Agustus 1945. Bangsa negara kita  mencapai tingkat 
sebagai Bangsa Patriot karena meraih kemerdekaan serta mengusir penjajah 
melalui perjuangan dengan pengorbanan pikiran, tenaga, keringat, darah dan 
nyawa serta dilandasi percaya kepada kemampuan diri sendiri.
Dengan demikian perjuangan yang bersifat kelompok tidak akan mampu 
membawa bangsa negara kita  mencapai tujuan. Kita harus menyatukan seluruh 
energi dan keunggulan-keunggulan yang kita miliki untuk membesarkan bangsa 
 negara kita  …negara kita . Jika kita terpecah-pecah, maka kita tidak akan menjadi bangsa yang 
besar. 
8. Peperangan Masa Zaman Modern.
a. Dalam zaman modern dimana perkembangan teknologi persenjataan nuklir 
semakin pesat, ditambah dengan permasalahan-permasalahan sebagai akibat 
dari pertambahan penduduk. Dalam kaitan ini guna menjamin dukungan yang 
dibutuhkan bagi daerah pertempuran perlu dipertimbangkan beberapa hal yang 
penting seperti front operasi yang akan dibentuk, gerakan pasukan dan inisiatif 
dari individu yang akan terlibat dalam pertempuran yang direncanakan. 
Dibandingkan pada masa-masa sekitar PD-II, maka pada situasi perang nuklir, 
sektor ekonomi dan politik dalam pertempuran serta subversi dan propaganda 
akan semakin berperan. Namun kiranya tidak mudah untuk mengembangkan hal 
ini, mengingat mereka sendiri juga sedang menghadapi kemungkinan 
kehancuran oleh akibat dari dipakai nya senjata canggih tersebut. Namun bagi 
negara berkembang memang alternatif penggunaan strategi non konvensional 
dengan titik berat perang gerilya atau insurjensi merupakan hal yang paling 
mungkin dilaksanakan. Keterpaduan antara kekuasaan militer dan kemampuan 
Sistasos dengan kemauan untuk menghadapi serangan massal diharapkan 
negara akan tetap survive. Tentunya keberhasilan ini akan sangat tergantung 
terutama pada faktor manusia, semangat/moril dan kemauannya untuk 
memenangkan peperangan, karena ini semua akan dapat 
mengurangi/meniadakan kemampuan lawan untuk berperang. 
b. Memang dalam dekade terakhir ini sudah mulai terbuka pemikiran-pemikiran 
yang berhubungan dengan keuntungan yang bisa didapatkan bila kita 
mengaplikasikan model/bentuk peperangan. Pengaplikasian jenis peperangan 
yang bersifat inkonvensional ini dilingkungan matra laut memerlukan/merupakan
satu prioritas tinggi khususnya didalam proses 
perencanaan walaupun tadinya tidak pernah terpikir model atau teknik perang 
mana yang bisa membantu operasi-operasi laut secara efektif. Didalam 
aplikasinya bisa saja untuk menghadapi lawan yang memiliki jalur pantai yang 
panjang yang didukung dengan kemampuan jaringan transportasi yang baik dipakai  kegiatan gerilya laut atau taktik gerakan dengan menggunakan kapal￾kapal kecil dan kesatuan-kesatuan Pasrat yang kecil dengan kemampuan perang 
amfibi. Demikian juga dengan dukungan komunikasi yang lancar, pengumpulan 
informasi yang aman, dukungan bantuan logistik yang memadai serta penerapan
taktik "hit and run" (pukul dan lari) akan Iebih tepat untuk diaplikasikan sehingga 
perlu untuk dikembangkan. Khusus dalam menghadapi operasi gabungan yang 
melibatkan unsur-unsur dari beberapa angkatan diperlukan kesiapan bagi para 
personel yang ditunjuk untuk menanganinya dan hal ini memang perlu 
diantisipasi.
9. Generasi Perang Pertama Sampai Dengan Generasi Perang Ke Empat (Perang 
Modern).
a. Perang Generasi Pertama. Perang generasi pertama adalah perang linear front 
to front yang mengandalkan kekuatan manusia (Massed Manpower). Ditentukan 
juga keahlian pasukan dengan ciri utama linier. Sebagai contoh pada Perang 
Napoleon.
b. Perang Generasi Kedua. Perang generasi kedua yang sebagian besar 
mengandalkan tembakan meriam tidak langsung. Serangan yang terkendali 
secara terpusat dan teratur bagi Infanteri, tank Artileri. Artileri sebagai penakluk 
dan infanteri sebagai penguasaan wilayah serta bersifat Massed Firepower. 
Sebagai contoh pada perang Dunia I.
c. Perang Generasi Ketiga. Perang generasi ketiga adalah perang dengan manuver 
yang didasarkan atas daya tembak dan menghabiskan tenaga lawan. Perang ini 
mengutamakan kecepatan, spontanitas mental serta fisik prajurit. Keterlibatan 
menentukan hasil yang akan dicapai tetapi tidak menentukan cara. Inisiatif 
menjadi penting. Contoh Perang generasi ketiga adalah Perang Dunia II.
d. Perang Generasi Keempat. Perang generasi keempat adalah perang asimetris 
(Asymmetric Warfare) yang ekstrim lahir dari ketidakpercayaan kepada negara. 
Loyalitas kepada negara beralih kepada loyalitas agama, suku, kelompok etnis, 
kelompok dan lainnya. Perang ini melibatkan dua aktor atau lebih yang tidak 
seimbang dan mencakup spektrum yang luas. Melibatkan organisasi jaringan transnasional dan sub nasional untuk menyampaikan pesan kepada khalayak 
yang menjadi sasarannya. Secara strategis berfokus mematahkan kehendak 
pembuat keputusan dan secara taktis menghindari konfrontasi.
10. Jenis Perang Modern.
a. Perang Asimetris. Perang antara belligerent atau pihak-pihak berperang yang
kekuatan militernya sangat berbeda.
b. Perang Hibrida atau Kombinasi. Perang Hibrida atau Kombinasi merupakan
perang yang menggabungkan teknik perang konvensional, perang asimetris dan
perang informasi untuk mendapatkan kemenangan atas pihak lawan.
c. Network Centric Warfare (NCW). Perang keunggulan teknologi persenjataan,
informasi dan komunikasi dalam pengerahan kekuatan di medan pertempuran.
d. Perang Siber (Cyber Warfare). Perang yang dilakukan dengan mengerahkan
kekuatan, kemampuan dan kecanggihan sistem komputer. e. Perang Proxy. Perang Proxy atau Proxy War adalah sebuah konfrontasi antara 
dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari
konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik
langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
“A proxy war is a conflict inflicted by a major power or powers that do not become 
involved in it directly. Often, proxy wars involve countries fighting their opponents 
allies or helping their allies fight their opponents”
11. Umum.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sifat dan karakteristik perang telah bergeser, 
dimana saat ini kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara 
semakin kecil. Perang masa kini yang terjadi dan perlu diwaspadai oleh negara kita , 
salah satunya adalah proxy war. Proxy war tidak melalui kekuatan militer, tetapi 
perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui 
politik, melalui ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum. Proxy war merupakan 
sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain 
pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi 
risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
12. Tren Perang Saat Ini dan Masa Depan. 
Sifat dan karakteristik perang telah bergeser seiring dengan perkembangan teknologi. 
Kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara dewasa ini semakin 
kecil. Namun, adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan perang￾perang jenis baru, diantaranya perang asimetris, perang hibrida dan perang Proxy. 
Perang Asimetris adalah perang antara belligerent atau pihak-pihak berperang yang 
kekuatan militernya sangat berbeda. Akibat adanya perbedaan besar dalam kekuatan 
militer itu, pihak yang lemah tentu tidak akan secara konvensional dan terang-terangan 
melakukan perlawanan kepada pihak lawan, namun akan menggunakan teknik-teknik 
baru diluar kebiasaan dan aturan yang berlaku untuk melemahkan kekuatan lawan. 
Salah satu cara yang dilakukan melalui teknik gerilya. Perang Hibrida atau kombinasi 
merupakan perang yang menggabungkan teknik perang konvesional, perang 
asimetris dan perang informasi untuk mendapatkan kemenangan atas pihak lawan. 
Pada …
Pada saat kondisi kuat, maka perang konvesional dilakukan untuk mengalahkan pihak 
lawan, namun pada saat situasi kurang menguntungkan maka cara-cara lain dilakukan 
untuk melemahkan pihak musuh. Berbagai cara tersebut dapat berupa penyebaran informasi yang menjatuhkan citra dan kewibawaan musuh, menyelenggarakan black 
campaign terhadap musuh, atau penyusupan ke dalam pihak lawan yang 
kesemuannya bertujuan akhir untuk menghancurkan kekuatan musuh. 
Sedangkan Perang Proxy atau Proxy War adalah sebuah kronfrontasi antara dua 
kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari 
konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung 
yang beresiko pada kehancuran fatal. Biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai 
pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa non state actors yang 
dapat berupa LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan. Singkatnya Proxy 
War merupakan kepanjangan tangan dari suatu negara yang berupaya mendapatkan 
kepentingan strategisnya namun menghindari keterlibatan langsung suatu perang 
yang mahal dan berdarah. Melalui Proxy War ini tidak dapat dikenali dengan jelas 
siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actors dari jauh. 
Negara musuh akan membiayai semua kebutuhan yang diperlukan oleh non state 
actors dengan imbalan mereka mau melakukan segala sesuatu yang diinginkan 
penyandang dana untuk memecah belah kekuatan musuh. Motif Proxy War yang 
dilakukan oleh negara-negara besar dalam beberapa kasus adalah:
a. Kekuasaan atas politik dan isu keamanan (security).
b. Ekonomi baik menggunakan hard power dan soft power. 
Pada masa perang dingin yang penuh dengan nuansa statism, self-help, dan survival
maka masing-masing negara mementingkan isu keamanan (security). Kepentingan 
keamanan sekaligus juga kepentingan politik sehingga proxy yang dilakukan berkaitan 
dengan dua isu tersebut (high politics). 
Pasca …
Pasca perang dingin dimana isu perang nuklir tidak lagi menjadi isu utama maka yang 
muncul adalah isu ekonomi, teknologi, Hak Azasi Manusia (lebih tepat lagi dalam 
perpsektif ilmu hubungan internasional adalah human security), dan isu lingkungan. 
Bahkan dewasa ini, struggle for power and the power of influence berlangsung di luar 
isu keamanan dan politik walaupun pada akhirnya tetap menyentuh kepentingan keamanan dan politik internasional maupun politik domestik suatu negara. Pada 
hakikatnya segala bentuk proxy yang dilakukan oleh kekuatan besar pada suatu 
negara baik melalui elit politik maupun Non-Governmental Official (NGO) adalah 
dalam rangka struggle for power ataupun power of influence. Motif ini belum tentu ingin 
menduduki, karena akan berhadapan dengan lembaga internasional dan negara￾negara lainnya. Namun demikian dalam beberapa kasus intervensi dilakukan untuk 
mengganti rezim yang berkuasa (seperti halnya Arab Spring), mempengaruhi 
pemimpin politik (Amerika Latin dan Afrika), dan tentunya pada akhirnya 
melanggengkan kekuasaan negara-negara besar di panggung politik internasional 
baik dalam kerangka kekuasaan (power) maupun pengaruh (influence).
Perang Proxy dilakukan dengan menggunakan kelompok-kelompok lokal suatu 
negara yang berasal dari aktor negara maupun non negara. Penguasaan politik 
maupun militer tersebut tidak terlepas dari kepentingan negara-negara besar (major 
powers) baik dalam kerangka pertarungan kekuasaan (struggle for power) atau 
pertarungan pengaruh (the power of influence). Pola konflik bersenjata saat ini 
mengalami perubahan yang signifikan sehingga memengaruhi kecenderungan bentuk 
konflik kontemporer di dunia. Hal ini disebabkan adanya perkembangan teknologi 
militer, keinginan untuk mengurangi jatuhnya korban, biaya perang yang tinggi dan 
semakin ketatnya penerapan kaidah-kaidah hukum dan konvensi internasional. Pola 
untuk menguasai ruang tidak lagi dilakukan secara frontal, melainkan dilakukan 
dengan cara-cara nonlinier, tidak langsung, dan bersifat Proxy War.
Berikut ini merupakan hasil diskusi akademis tentang Proxy War dengan beberapa 
lembaga pendidikan di negara kita  yang hasilnya dapat disimak sebagai berikut:
a. Universitas …
a. Universitas negara kita , Depok, Jawa Barat tanggal 10 Maret 2014. Dalam diskusi 
akademik, kalangan terpelajar  Universitas negara kita  menyampaikan bahwa Proxy War
dapat dilakukan pihak asing terhadap negara kita  dalam bentuk sebagai berikut:
1) Menjadikan negara kita  yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 200 juta 
sebagai pasar untuk menjual hasil komoditas negara musuh.
2) Menghambat pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia 
(SDM) negara kita  agar kualitasnya tetap rendah.
3) Pelajar negara kita  diberikan beasiswa yang tinggi, dimanjakan dan 
dilakukan indoktrinasi untuk selanjutnya secara tidak sadar dijadikan agen 
untuk kepentingan negara musuh. Selanjutnya menjadikan agen-agen 
tersebut sebagai calon pemimpin bahkan presiden negara kita  yang nantinya 
dapat dikendalikan oleh negara musuh untuk kepentingan strategisnya.
4) Melakukan investasi secara masif ke negara kita  sehingga dapat menguasai 
sektor srategis di negara kita .
4) Bekerjasama dengan negara-negara lain membuat fakta perdagangan 
dan/atau menciptakan pasar bebas untuk selanjutnya menekan dan 
mengembargo produk-produk negara kita .
6) Melakukan suap dan kolusi terhadap anggota legislatif negara kita  sehingga 
dapat mengendalikan dan menggiring setiap keputusan hukum dan politik 
strategis negara kita  sesuai kepentingan negara musuh.
7) Menciptakan kelompok-kelompok teroris di negara kita  sehingga negara kita  
dituduh dan dicap sebagai negara teroris. Dengan tuduhan ini, negara￾negara berkepentingan akan mudah untuk mengintimidasi dan masuk ke 
negara kita  dengan dalih mengikis terorisme sebagai ancaman peradaban 
dunia.
8) Membeli …
8) Membeli dan menguasi media massa, baik media cetak maupun media 
elektronik dalam rangka pembentukan opini publik serta menguasai alat 
komunikasi strategis seperti satelit sehingga dapat memonitor dan 
menyadap segala percakapan strategis pejabat negara kita .
9) Memecah belah dan menghancurkan generasi muda negara kita  melalui adu 
domba dan budaya asing, seperti gaya hidup sex bebas, narkoba dan lain￾lain.b. Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur tanggal 25 Maret 2014. Dalam 
diskusi akademik, kalangan terpelajar  Universitas Brawijaya menyampaikan bahwa 
pihak asing dapat menyampaikan Proxy War terhadap negara kita  dalam bentuk 
sebagai berikut:
1) Menjadikan negara kita  tergantung terhadap negara-negara berkepentingan
dalam berbagai aspek, seperti keuangan, perdagangan, diplomasi 
internasional, keamanan dan lain-lain.
2) Membuat sistem pendidikan negara kita  tidak maju dan memiliki kualitas 
yang rendah.
3) Melakukan indoktrinasi terhadap kalangan terpelajar  negara kita  yang sedang 
belajar di negara berkepentingan agar mereka secara tidak sadar mau 
menjadi agen-agen musuh di negara kita  yang menguntungkan negara 
musuh.
5) Melakukan intimidasi terhadap kalangan terpelajar  negara kita  yang dikaitkan 
bantuan pendidikan untuk menghilangkan semangat dan rasa 
nasionalismenya.
6) Menguasai dan menguras sumber kekayaan alam (SKA) negara kita  
sebelum rakyatnya pintar dan kualitas pendidikan masyarakatnya tinggi.
7) Menguasai semua investasi di negara kita  agar Indusutri negara kita  tidak 
berkembang dan terus menjadi konsumen bagi produk-produk komuditas 
negara musuh.
8) Memanfaatkan …
8) Memanfaatkan kepandaian kalangan terpelajar  negara kita  sehingga negara 
berkepentingan mendapatkan keuntungan darinya.
c. Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jawa Barat tanggal 30 April 2014. 
Dalam diskusi akademik, kalangan terpelajar  Institut Teknologi Bandung 
menyampaikan bahwa pihak asing melancarkan Proxy War terhadap 
negara kita  dalam bentuk sebagai berikut:1) Membuat kerjasama di segala bidang untuk menguasai negara kita .
2) Mencari Informasi tentang potensi dan kekurangan negara kita  sebagai 
bahan untuk melakukan kerjasama dengan negara kita . Apabila 
negara kita  mau bekerjasama maka akan dijadikan mitra kerja, namun 
jika negara kita  menolak untuk bekerjasama maka negara kita  akan 
dijadikan musuh.
3) Melakukan barter atau pertukaran antara teknologi negara musuh 
dengan kekayaan alam negara kita . Untuk melancarkan hal ini, maka 
perlu dilakukan penyuapan kepada pejabat pengambil keputusan 
negara kita  yang membidangi hal ini.
4) Mempelajari karakter masyarakat negara kita  dan selanjutnya 
menciptakan ketergantungan di berbagai bidang, termasuk budaya. 
Sebagai contoh budaya K-Pop dari Korea.
5) Dengan melihat negara kita  dimana kesejahteraan penduduknya belum 
merata dan adanya beberapa daerah yang imfrastrukturnya masih 
minim, maka negara berkepentingan akan memberikan bantuan 
pendidikan kepada masyarakat tersebut sambil melakukan indoktrinasi 
kepada generasi muda negara kita  untuk melepaskan diri dari negara kita .
6) Memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa dengan ikatan dinas 
yang lama sehingga menguntungkan negara musuh. 
7) menghancurkan …
7) Menghancurkan pemuda negara kita  dengan penyebaran narkoba, 
budaya sex bebas dan hidup konsumtif agar generasi muda negara kita  
tidak dapat menjadi pemimpin di negaranya.
8) Mencari potensi konflik di negara kita  untuk selanjutnya membuat konflik 
dan kemudian bertindak sebagai pahlawan dengan cara memberi 
bantuan kepada negara kita . Namun, jika negara kita  tidak kooperatif 
maka akan dihembuskan isu-isu disintegrasi dan pemberontakan.
9) Melakukan penelitian tentang potensi-potensi konflik di negara kita  dan 
negara-negara tetangganya untuk selanjutnya menggunakan negara￾negara tetangga negara kita  sebagai kepanjangan tangan kepentingan 
negara musuh.
d. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta tanggal 19 Juni 2014. 
Dalam diskusi akademik dengan peserta PPRA LII Lemhannas RI, peserta 
menyampaikan bahwa pihak asing dapat melancarkan proxy war terhadap 
negara kita  dalam bentuk sebagai berikut:
1) Mendorong pengusaha-pengusaha negara musuh untuk melakukan 
investasi besar-besaran di negara kita  sehingga pada akhirnya dapat 
mengendalikan kebijakan strategi ekonomi negara kita  dan menguasai peran 
penting kegiatan ekonomi di negara kita  mulai dari hulu sampai hilir.
2) Menguasai sumber kekayaan alam negara kita  dengan cara yang sistematis. 
Pertama, melakukan diplomasi untuk melakukan kerjasama dengan 
negara kita . Jika melalui diplomasi tidak berhasil, maka bekerja sama dengan 
negara-negara lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk melakukan 
ekspansi pengaruh strategis ke negara kita . Jika hal ini juga tidak berhasil, 
maka akan dilakukan invasi militer ke negara kita . 
3) Negara musuh melalui pakta kerjasama ekonomi menguras sumber 
kekayaan alam negara kita . 
4) Menciptakan …
4) Menciptakan konflik di negara kita  sehingga negara kita  tidak dapat 
memproduksi barang-barang komoditas dan negara berkepentingan 
dengan mudah masuk ke negara kita , menguasai pasar negara kita  serta 
menjual produk-produknya.
5) Mengirimkan agen-agen intelijen ke negara kita  untuk menguasai lembaga 
eksekutif, legislatif, dan yudikatif sehingga dapat membuat produk hukum 
yang menguntungkan iklim investasi negara berkepentingan di negara kita  
dalam rangka mengeksploitasi sumber kekayaan alamnya.
6) Membangun strategi global dalam rangka menjadikan negara kita  sebagai 
bagian dari suatu komunitas internasional yang harus mematuhi aturan￾aturan internasional. Dengan demikian, negara kita  tidak akan bisa menolak 
kebijakan yang telah ditetapkan komunitas tersebut walupun merugikan 
kepentingan domestik negara kita .
7) Melakukan negosiasi kerjasama ekonomi dengan negara kita  dengan 
disertai diplomasi dan intervensi intimidatif kepada pejabat pemangku 
kebijakan di bidang ekonomi.
8) Mencari dan menciptakan calon pemimpin negara kita  sedini mungkin 
sehingga nantinya dapat dipengaruhi dan menjadi pemimpin boneka yang 
dapat dikendalikan dan membuat kebijakan-kebijakan yang melindungi 
kepentingan negara musuh.
9) Melancarkan diplomasi internasional, operasi intelijen dan perang asimetris 
secara bersama-sama untuk mempengaruhi proses pembuatan kebijakan 
strategis pemerintah negara kita .
13. Indikasi Proxy War di negara kita  dan Contoh-contohnya. Proxy war telah berlangsung 
di negara kita  dalam bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara 
lain: 
a. Gerakan Separatis. Lepasnya Timor Timur dari negara kita  yang dimulai dengan 
pemberontakan bersenjata, perjuangan diplomasi sampai dengan munculnya 
referendum …
referendum merupakan contoh Proxy War yang nyata. Paul Cleary menyatakan 
bahwa konflik yang terjadi di Timor Timur selama 40 tahun sebenarnya 
merupakan konspirasi untuk mengekplorasi minyak dan gas di Laut Timor. 
Minyak di Laut Timor yang berada di garis tengah antara Timor Leste dan 
Australia menarik perhatian pemerintah Australia sejak tahun 1960-an. Namun, 
Portugal yang saat itu berkuasa atas Timor Portugis malah memberikan konsensi 
pengeboran minyak kepada perusahaan asal Amerika Serikat, Oceanic 
Exploration. Pada tahun 1972, negara kita  dan Australia akhirnya menandatangani 
persetujuan garis batas laut antara kedua negara tanpa mengikutsertakan  Portugal. Perjanjian ini dibuat tidak berdasarkan peraturan Internasional tentang 
“median line” dalam menentukan batas wilayah perairan suatu negara melainkan 
berdasarkan negosiasi antara kedua belah pihak. Hasilnya, secara kasatmata 
merugikan negara kita  karena kehilangan wilayah perairan yang cukup luas untuk 
Australia. Namun, perjanjian batas laut ini ternyata masih meningggalkan celah 
kosong tampak kepemilikan yang berseberangan dengan Timor, yang akhirnya 
dikenal dengan celah Timor.
Celah Timor tanpa diduga menyimpan minyak dan gas bumi dalam jumlah yang 
fantastis. Pada tahun 1974, perusahaan minyak Australia bernama Australian 
Woodside kembali menemukan ladang minyak di laut Timor yang dikatagorikan 
oleh para ahli geologi sebagai “Sumber Kelas Dunia” yang bernama Greater 
Sunrise. Australia sebagai negara yang merasa mampu untuk mengeksplorasi 
daerah tersebut walaupun dengan modal yang sangat besar berusaha untuk 
menguasai cadangan minyak tersebut. Setelah Timor Timur menjadi provinsi ke-
27 dari Republik negara kita  pada 1976, pada tahun 1978 Australia menjadi 
negara pertama yang mengakui Timor Timur sebagai bagian dari Republik 
negara kita  dan pada 1979 dimulailah perjanjian pengolahan Celah Timor antara 
negara kita  dan Australia.
Belajar dari pengalaman penentuan batas wilayah laut 1972, negara kita  menolak 
proposal yang diajukan Australia. Perjanjian pengolahan ini akhirnya jalan 
ditempat selama 10 tahun sampai dengan pada tahun 1989 kedua negara 
menyetujui …
menyetujui pembentukan Zona Kerjasama di Celah Timor dengan pembagian 
keuntungan 50/50. Tidak berhenti sampai disini, Australia ingin menguasai 
kandungan minyak di celah Timor dengan pembagian yang lebih besar.
Melalui isu Hak Asasi Manusia, Australia menyerukan perlunya penentuan nasib 
sendiri untuk rakyat Timor Timur. Berbagai demonstrasi dengan tuntutan agar 
negara kita  melepaskan Timor Timur terjadi didalam maupun luar negeri. Di jalur 
diplomatik, Australia juga membujuk PBB untuk mengeluarkan sebuah Resolusi 
Dewan Keamanan agar menginjakan pasukan multinasional dibawah pimpinannya masuk ke Timor Timur dengan alasan kemanusiaan, menghentikan 
kekerasan dan mengembalikan perdamaian. Pengerahan pasukan Australia ke 
Timor Timur yang telah direncanakan selama berminggu-minggu bahkan 
berbulan-bulan sebelum keputusan referendum diambil oleh pemerintah 
negara kita , akhirnya mendapat dukungan dunia internasional.
Pasca berdirinya Timor Leste, Australia akhirnya memiliki partner baru dalam 
negosiasi pengolahan minyak di Celah Timor, yaitu Republik Demokratik Timor 
Leste (RDTL). Australia sangat paham bahwa RDTL membutuhkan dana yang 
sangat besar untuk membangun negaranya dan dana tersebut hanya bisa 
diperoleh melalui eksplorasi sumber daya alam di Laut Timor. Maka pada tanggal 
20 Mei 2002 saat Timor Leste mendapatkan kemerdekaannya dari PBB, 
Australia dan Timor Leste melakukan perjanjian pengolahan minyak bersama di 
Laut Timor. Namun, perjanjian lanjutan tentang pembagian keuntungan antara 
kedua negara sampai sekarang belum menemui titik temu. Pihak Australia pun 
tidak mau mundur atas penawaran pembagian keuntungan yang diajukannya 
karena jika RDTL tidak mau menindaklanjuti perjanjian pengolahan Celah Timor 
dengan Australia berarti tidak akan nada investor yang bisa mengolah sumber 
daya minyak Laut Timor dan resiko RDTL terpuruk dalam jurang kehancuran 
akan besar. Setelah melewati perjuangan panjang, akhirnya Australia memiliki 
posisi tawar untuk pengolahan Laut Timor yang lebih kuat dihadapan RDTL 
dibandingkan saat Timor Timur masih menjadi bagian dari Republik negara kita .
b. Demostrasi …
b. Demonstrasi Massa. Demonstrasi massa yang berlangsung selama ini tidak 
semuanya memiliki tujuan dan permasalahan yang jelas. Bahkan sering ditemui 
demonstran yang tidak mengetahui apa yang akan diperjuangkan dalam 
demonstrasi tersebut. Demonstrasi yang membawa tuntutan tidak masuk akal 
dan bersifat memaksa patut dicurigai sebagai indikasi adanya Proxy War yang 
tengah berlangsung di negara kita . Demonstrasi buruh dan pekerja pabrik yang 
menuntut kenaikan gaji yang tidak wajar, penghapusan kontrak kerja atau
outsourcing dan tuntutan pemberian insentif bulanan dengan ancaman 
penggantian manajemen perusahaan atau mogok kerja merupakan contoh demonstrasi yang irasional karena tuntutan-tuntutan tersebut jelas sulit untuk 
dipenuhi oleh perusahaan. Mengapa hal ini terjadi? Karena dalam Proxy War 
selalu mengeksploitasi hal-hal sensitive yang berkaitan dengan kepentingan 
publik, seperti buruh dan lain-lain dengan tujuan untuk melumpuhkan 
perusahaan-perusahaan domestik agar tidak mampu bersaing dengan 
perusahaan luar negeri dalam pasar global. Akibat dari demonstrasi buruh yang 
terjadi sepanjang tahun 2013, sebanyak 19 perusahaan di Jabodetabek milik 
warga negara negara kita  harus gulung tikar dan terpaksa merumahkan ribuan 
pekerjanya.
Bukan saja di Jabodetabek, perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Sumatera 
dan Kalimantan juga mengalami hal yang sama. Dari 20 perusahaan kelapa sawit 
di pulau Sumatera yang pernah di demonstrasi oleh pekerjanya, semuanya 
adalah milik pemerintah atau swasta negara kita . Bahkan pada 3 Januari 2013, 
sekitar 3.500 buruh kelapa sawit PT. Globalindo Agung Lestari (GAL) melakukan 
aksi demonstrasi di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas untuk menuntut 
agar mereka di PHK dan selanjutnya manajemen pabrik dialihkan ke PT. Genting 
Plantation Nusantara dari Malaysia.
c. Penerapan Regulasi yang Merugikan. Framework Convention on Tobacco 
Control (FCTC) merupakan produk perjanjian internasional yang diterbitkan atas 
prakarsa World Health Organization (WHO) dan Amerika serikat. Regulasi ini 
diadopsi oleh Majelis Kesehatan Dunia pada 21 Mei 2003 dan mulai berlaku pada 
27 Februari 2005. FCTC menggunakan label kesehatan sebagai dalih 
pengaturan …
pengaturan tembakau secara internasional. Namun materi FCTC sendiri lebih 
banyak mengatur masalah tata niaga, seperti pengurangan pasokan, 
pembatasan industri, standarisasi produk, CSR (Corporate Social responsibility) 
dan pajak Industri Hasil Tembakau (IHT). Peraturan internasional ini bertujuan 
untuk menekan semua negara agar melemahkan usaha tembakau dalam 
negerinya dengan alasan kesehatan.
FCTC mengatur kandungan rokok dan larangan bau aromatik (cengkeh) untuk 
dipakai  dalam produk rokok. Peraturan FCTC juga mengatur diversifikasi penggantian tanaman tembakau ke tanaman lain. Diversifikasi lahan ini akan 
mematikan industri rokok kretek di negara kita  dan menjadi ancaman gulung tikar 
pabrik rokok kelas menengah kebawah yang sebagian besar merupakan industri
rumahan. UKM rokok nasional akan tertekan karena aturan tarif cukai yang tinggi. 
Keberadaan FCTC tidak bisa menekan jumlah rokok yang dikonsumsi, 
melainkan merebut pasar rokok kretek di negara kita  untuk diisi oleh rokok putih 
dengan tembakau impor yang diklaim kandungan tar dan nikotinnya rendah. 
Melalui FCTC dengan serangkaian isu kesehatan, industri global menekan 
pertanian dan industri nasional suatu negara, termasuk negara kita . Padahal 6,1 
juta penduduk negara kita  menggantungkan hidupnya pada industri hasil 
tembakau dan pemasukan negara dari cukai rokok mencapai Rp. 10,4 triliun.
c. Peredaran Narkoba. Penyalahgunaan narkoba di negara kita  diyakini memiliki 
keterkaitan dengan strategi Proxy War. Hal tersebut dilakukan untuk merusak 
generasi muda negara kita  sehingga bangsa negara kita  dimasa depan tidak 
memiliki generasi yang berkualitas tinggi. Direktur Diseminasi Informasi Badan 
Narkotika Nasional (BNN) Drs. Gun Gun Siswadi, M.Si mengatakan bahwa “ 
kalau korupsi korbannya adalah ekonomi dan uang negara yang dicuri, 
sementara terorisme adalah nyawa orang yang tidak berdosa, sedangkan 
kejahatan narkotika adalah generasi yang hilang atau lost generation”.
Peredaran narkoba di negara kita  sudah merajalela dengan berbagai bentuk dan 
sampai ke daerah perbatasan serta pelosok pedalaman. Ditresnarkoba Polda 
Metro …
Metro Jaya pada periode Juli sampai dengan September 2019 berhasil 
menangkap 12 tersangka pengedar Narkoba jenis sabu dan Extacy jaringan 
Jakarta-Pekanbaru-Malaysia. Polisi menyita sedikitnya 18 kilogram (kg) sabu, 
4.132 butir pil Extacy dan bahan baku pembuat Extacy (Press Release Kabid 
Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, pada hari 
Rabu, tanggal 11 September tahun 2019). Selain itu juga pihak BNN berhasil 
menangkap 7 pemasok Narkoba di dua tempat hiburan malam di wilayah Jakarta 
Barat. Pihak BNN berhasil menyita 3.000 butir Extacy jenis Minion. Dan masih 
banyak lagi tempat-tempat hiburan malam, rumah makan dan tempat rekreasi yang menjadi pusat peredaran narkoba. Seakan-akan aparat berwajib tak kuasa 
mengendalikan derasnya peredaran obat-obatan terlarang di negara kita .
negara kita  dengan jumlah penduduk yang besar dan tingkat prevalensi yang 
tinggi memang merupakan pasar yang sangat menarik dan menguntungkan bagi 
Bandar narkoba yang umumnya merupakan sindikat internasional. Jika diakhir 
abad ke-20 negara kita  masih berstatus sebagai negara transit, maka kini 
negara kita  sudah beralih menjadi negara konsumen. Pemakai narkoba menurut 
data BNN mengalami kenaikan dari 1,5 % penduduk pada tahun 2005 menjadi 
2,6 % di tahun 2013 dan diperkirakan akan mencapai 2,8 % di tahun 2015 yang 
artinya lebih dari 5,1 juta penduduk negara kita  menyalahgunakan narkoba. Selain 
itu angka kematian tiap tahun akibat narkoba berada pada kisaran 15.000 jiwa. 
Fakta-fakta diatas sangat memprihatinkan dan dapat menghancurkan generasi 
muda untuk jangka panjang. Narkoba telah menyerang secara massif mulai dari 
kalangan eksekutif muda sampai dengan anak sekolah. Melalui konspirasi 
internasional, generasi muda negara kita  tanpa sadar dapat dapat dihancurkan 
tanpa harus menggunakan kekuatan bersenjata. Aparat pemerintah pun sampai 
saat ini masih kewalahan untuk mencegah dan menguranginya.
e. Bentrok Antar Kelompok. Di bidang pendidikan dan generasi muda, masih 
banyak kita temui adalah perkelahian dan aksi anarkis antar pelajar dan 
kalangan terpelajar . Pelajar SD, SMP, SMA bahkan kalangan terpelajar  terlibat perkelahian antar 
sesama pelajar. Dalam tiga tahun terakhir, setidaknya ada 41 kasus perkelahian 
antar kalangan terpelajar , apakah itu antar fakultas dalam universitas yang sama antar 
universitas. Selain perkelahian antar kalangan terpelajar , juga tercatat sedikitnya 21 
kasus pembakaran fasilitas kampus oleh kalangan terpelajar  terjadi dalam 3 tahun 
terakhir. kalangan terpelajar  dalam menyalurkan aspirasinya kadang juga diiringi dengan 
aksi pengrusakan fasilitas pemerintah dan objek vital, seperti kendaraan dinas 
atau stasiun pompa bensin. Bahkan beberapa kali terjadi perkelahian antara 
kalangan terpelajar  dengan warga masyarakat dan aparat keamanan sebagai ekses dari 
kegiatan demonstrasi.
Dalam dua tahun ini bentrok antar kalangan terpelajar  dengan warga juga telah terjadi 
diberbagai lokasi, seperti kalangan terpelajar  Universitas Nasional (UNHAN) dengan 
warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Oktober 2012, kalangan terpelajar  
Universitas Kristen negara kita  (UKI) dengan warga Cawang, Jaktim pada 21 
Maret 2013, kelompok kalangan terpelajar  dengan warga di Makassar dalam unjuk rasa 
kenaikan …
kenaikan harga BBM pada Juni 2013, kalangan terpelajar  Universitas Muhamadiyah 
Makasar dengan warga Gowa pada September 2013, dan kalangan terpelajar  
Universitas Galuh dengan warga Ciamis pada bulan Februari tahun 2014.
Generasi muda sebagai sumber daya manusia (SDM), bukan hanya jumlah tetapi 
juga kualitas, sangat menentukan keberhasilan negara kita  dalam menjaga 
Persatuan dan kesatuan. Dalam mengoptimalkan peran masyarakat 
menghadapi Proxy War guna mencegah bentrok antar kelompok harus 
diberdayakan lewat pelatihan, penyuluhan dan sosialisai Bela Negara kepada 
seluruh komponen Masyarakat.















a. Ancaman. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari luar 
maupun dari dalam negeri, yang dinilai mengancam atau membahayakan 
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa. 
Sedangkan berdasarkan sifat ancaman, hakikat ancaman dapat 
digolongkan menjadi dua kategori, yakni ancaman militer dan ancaman 
nirmiliter.
b. Ancaman Militer. Ancaman militer yakni ancaman yang menggunakan 
kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai memiliki kemampuan 
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan 
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi, 
pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, 
aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik 
komunal. 
c. Ancaman Nirmiliter. Ancaman nirmiliter yakni pada hakekatnya ancaman 
yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter yang dinilai memiliki  
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah 
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nirmiliter dapat 
berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan 
informasi, serta keselamatan umum.
d. Perang Modern. Perang modern adalah perang yang sangat berbeda dengan 
konsep, metode dan teknologi militer sebelumnya, menekankan bagaimana
kombatan harus dimodernisasi untuk menjaga kelayakan pertempuran 
mereka. Karena itu, perang modern adalah subjek yang berkembang, terlihat 
berbeda di waktu dan tempat yang berbeda. Dalam arti sempitnya, perang 
modern hanyalah sinonim dari "perang kontemporer".


Dalam peperangan modern dapat digambarkan atau dijelaskan sebagai bentuk kontrol 
dari negara-negara koalisi global yang dimotori oleh negara besar terhadap negara 
lain yang tidak mengakomodasi kepentingan negara koalisi tersebut atau 
membahayakan negaranya. perang yang dihadapi saat ini adalah perang yang tidak 
berbentuk karena bersifat multidimensi, sehingga sangat sulit diidentifikasi apakah 
ancaman tersebut merupakan ancaman perang atau bukan. Ancaman yang ada 
merupakan perpaduan antara ancaman militer dan non militer, yang diperankan oleh  negara atau bukan negara dengan melibatkan pihak ketiga (proxy war). Untuk 
menguasai negara sasaran, maka aktor state/non state yang menyelenggarakan 
perang dalam bentuk “Perang Modern”, dilaksanakan melalui beberapa pentahapan
dalam perang Proxy.
15. Perang Proxy yang Terjadi di Dunia.
Perang Proxy menjadi hal yang umum sejak berakhirnya Perang Dunia II dan 
munculnya Perang Dingin. Hal ini karena sejumlah alasan. Pada masa Perang Dingin, 
ini karena terjadi ketakutan bahwa konflik langsung antara Amerika Serikat dan Uni 
Soviet akan mengakibatkan perang nuklir dan kehancuran total dari semua partisipan. 
Selain itu, Uni Soviet, terutama menjelang akhir perang dunia, tidak memiliki cukup 
sumber daya untuk langsung melawan Amerika Serikat, dan media masih memiliki 
pengaruh besar pada kebijakan di Amerika Serikat. Setelah perang besar, media dan 
masyarakat umum sering memiliki pandangan antiperang. Ketika ini terjadi, AS 
memerlukan untuk memberikan justifikasi yang berat untuk maju berperang. Ketika 
tidak dapat melakukannya, Amerika Serikat terpaksa untuk memiliki tangan lain untuk 
melakukan perang. Contoh dari situasi ini adalah ketika Amerika Serikat tidak terlibat 
langsung dalam Perang Soviet-Afganistan, sebagai gantinya AS memilih untuk 
memasok dan mendanai Mujahidin. 
Dicatat …
Dicatat bahwa Perang Soviet-Afganistan terjadi empat tahun setelah Perang Vietnam, 
dimana AS mendapatkan kerugian besar dan mengalami kekalahan disana. 
Berdasarkan ulasan diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa ciri Proxy War adalah:
1) Negara yang menjadi Proxy adalah negara sekutu sang pendukung. 2) Negara 
proxifier seringkali merupakan negara adidaya. Dukungan yang bisa berupa dukungan 
senjata, ekonomi dan beragam kebutuhan perang, membuat pendukung yang menjadi
proxifier dari perang Proxy memiliki kekuatan yang tidak kokoh. Minimal mereka 
memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk ikut serta dalam membantu negara 
yang menjadi Proxy, maka dari itu negara adidaya menjadi negara yang paling sering 
berposisi sebagai proxifier, 3) Dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan pihak 
pertama dan kedua. 16. Pentahapan Perang Proxy. 
Proxy war adalah sebuah perang yang terjadi antara dua negara atau dua kubu 
dimana negara-negara tersebut tidak terlibat secara langsung, melainkan melibatkan 
pihak ke-tiga (peran pengganti). Perang justru terjadi di luar wilayah kedua negara
yang saling bermusuhan. Meskipun perang ini tidak berdampak langsung terhadap 
kedua negara, sistem perang ini juga dipakai  untuk melawan ‘sekutu’ musuh 
mereka, atau membantu sekutu mereka melawan musuh-musuhnya. Sistem perang 
ini diharapkan bahwa pihak ketiga tersebut tidak menimbulkan perang skala penuh 
selama konflik berlangsung. Pentahapan Proxy War sebagai berikut : tahap I Infiltrasi, 
tahap II Eksploitasi, tahap III Politik Adu Domba dan tahap IV Cuci Otak serta tahap V
Invasi/Pencapaian Sasaran. Adapun pentahapan sebagai berikut:
a. Tahap I, Infiltrasi.
Tahap Infiltrasi. Dalam tahap ini dilakukan sebuah infiltrasi melalui bidang-bidang 
seperti intelijen, militer, pendidikan, ekonomi, ideologi, politik, sosial budaya atau 
kultur dan agama, bantuan-bantuan, kerjasama diberbagai bidang, termasuk 
penggunaan media dan informasi. Tahap ini merupakan penjajahan 
paradigmatis, dimulai dengan infiltrasi tekanan dan paksaan terhadap negara
sasaran …
sasaran untuk menerapkan isu global sebagai system nilai, norma dan 
kepentingan universal yang belum tentu cocok dan bahkan bertentangan dengan 
nilai-nilai negara sasaran demi kepentingan aktor tersebut.
b. Tahap II, Eksploitasi.
Dalam tahap ini dilakukan eksploitasi dengan melemahkan dan menguasai 
bidang-bidang seperti intelijen, angkatan bersenjata, ekonomi, politik, budaya 
dan ideologi, termasuk pendidikan, dimana semua ini sebenarnya adalah titik 
berat dari kekuatan suatu negara. Kegiatan intelijen dilakukan dengan 
menerapkan aksi penggalangan terhadap kelompok tertentu untuk 
mempersiapkan aksi-aksi yang dapat menimbulkan konflik nasional yang dapat 
menghambat gerak maju pembangunan nasional. Tahap ini dilakukan
pembentukan sel-sel perlawanan di negara sasaran. Tahap ini merupakan 
kelanjutan dari tahap kedua yang ditujukan untuk mematangkan situasi dan 
kondisi yang diciptakan agar dapat masuk ke tahap berikutnya.
c. Tahap III, Politik Adu Domba.
Dalam tahap ini dilakukan politik adu domba. Pada tahap adu domba ini 
Kekuatan Asing (Konspirasi Global), melakukan upaya kegiatan melalui kaki 
tangannya (orang atau tokoh) baik yang menyadari maupun yang tidak 
menyadari bahwa dia diperalat oleh kekuatan asing tersebut, media, dan dibantu 
sarana maupun prasarana lainnya. Hal ini dilakukan untuk menimbulkan 
kekacauan ataupun kekerasan, konflik horizontal (suku, agama, ras, dan antar 
golongan) dan menimbulkan perang saudara. Berikutnya bertujuan agar muncul 
keinginan memisahkan diri dari NKRI atau tindakan separatisme. Biasanya 
dimulai dengan eskalasi pemberontakan, dan pada akhirnya terjadi pertikaian 
antar anak bangsa dan perang saudara.
d. Tahap IV, Cuci Otak (Brain Wash). 
Dalam tahap ini mereka mempengaruhi paradigma berfikir masyarakat, yakni 
paradigma kebangsaan (nasionalisme) menjadi cara pandang yang universal 
dengan keutamaan isu-isu global, semisal demokratisasi, lingkungan hidup,
dan …
dan Hak Asasi Manusia, ke dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kemajuan 
teknologi dan globalisasi dimanfaatkan untuk mempermudah terbentuknya 
masyarakat yang lupa akan jati diri bangsanya (lost generation).
e. Tahap V, Invansi / Pencapaian Sasaran.
Tahap ini adalah tahap akhir dimana tahap ini dilakukan dalam keadaan 
terpaksa, jika tahap tahap sebelumnya dinilai belum membawa hasil sesuai 
dengan yang diharapkan. Dalam tahap ini, ketika Wawasan Kebangsaan suatu 
negara yang menjadi sasaran telah hancur dan jati diri bangsa menjadi hilang, 
maka praktis negara yang menjadi sasaran telah dapat dikuasai, atau negara 
sasaran dalam kondisi penguasaan dan terjajah dalam segala aspek kehidupan. 
Berikutnya, tinggal membuat negara boneka yang diwakili oleh para komprador.Jika melihat dari kelima fase Perang Proxy tersebut, sadar ataupun tidak sadar, 
saat ini telah terjadi Perang Proxy di negara kita , dengan menjalankan strategi 
sesuai dengan Perang Modern yang dijelaskan sebelumnya. Kapitalisme 
internasional yang dipimpin oleh negara maju beserta koalisi berusaha untuk 
mendegradasi Wawasan Kebangsaan, memecah persatuan bangsa agar lemah, 
dan akhirnya akan mempengaruhi berbagai keputusan penyelenggara negara, 
termasuk pada tujuan akhirnya yaitu menguasai mayoritas sumber daya alam.

KONSEP MENGHADAPI PROXY WAR

Negara negara kita  memiliki sumber daya alam dan cadangan energi yang terbentang 
di daerah khatulistiwa dunia. Sumber daya alam negara kita  menjadi incaran negara 
lain yang ingin menguasainya. Caranya adalah dengan perang terselubung atau Proxy 
War. Dengan begini, negara yang tak waspada akan dengan mudah ditaklukkan. 
Proxy War atau perang tanpa bentuk merupakan cara perang baru. Pihak-pihak yang 
hendak menguasai wilayah lain menggunakan pihak ketiga sebagai senjata utama
sebenarnya bangsa negara kita  memiliki banyak potensi, kekuatan dan keungulan￾keunggulan yang dimiliki oleh berbagai komponen bangsa tetapi keunggulan￾keunggulan tesebut tidak dipakai  untuk bersatu, tetapi justru dipakai  untuk 
saling bertentangan. Dengan konsep perang modern, utamanya Proxy war, dimana 
musuh tidak terlihat dan dilakukan oleh non state aktor yang dikendalikan oleh negara 
musuh, maka pertanyaan yang muncul kemudian apakah pertikaian antar kelompok 
yang terjadi di negara kita  bukan disengaja diciptakan dan didesain oleh aktor dalam 
negeri yang dikendalikan oleh negara lain. Apa yang bisa dilakukan seluruh rakyat 
negara kita  untuk mencapai tujuan Nasional? Apa modal NKRI dalam rangka 
menangkal setiap ancaman bangsa? Dalam naskah ini akan diuraikan pengembangan 
kekuatan menghadapi peperangan masa depan, strategi dan cara menghadapi 
peperangan masa depan (Proxy War).
18. Pengembangan Kekuatan Menghadapi Peperangan Masa Depan.
a. Modal geografi. 
Posisi negara kita  yang berada tepat di garis khatulistiwa menempatkan negara kita  
dalam wilayah tropis yang hanya mengalami dua jenis musim yaitu kemarau dan 
penghujan. Dengan dua musim tersebut, sebagaimana juga dimiliki negara￾negara lain disekitar garis ekuator, negara kita  memiliki potensi vegetasi dan 
bercocok tanam sepanjang tahun. Sementara itu dari sudut 
pandang …
pandang ketersediaan air bersih, data menunjukan bahwa negara kita  masih 
memiliki lebih dari 5.000 m3 air bersih per kapita per tahun. Lebih banyak 
dibandingkan negara-negara lain seperti India, Banglades dan Korea Selatan 
serta negara-negara Benua Afrika yang saat ini telah mengalami krisis air bersih. 
Selain itu, kita juga diberikan bonus anugerah kekayaan alam hayati dan non 
hayati yang berada di permukaan dan di bawah perut bumi negara kita  yang 
sangat beragam dan melimpah.
b. Modal Demografi. 
negara kita  memiliki  sejarah sebagai bangsa yang disegani dan dikagumi oleh 
bangsa-bangsa lain didunia. Nilai-nilai luhur rakyatnya dan kearifan lokal 
masyarakatnya mampu menyatukan keanekaragaman budaya, tradisi dan adat-istiadat dalam ikatan kebersamaan yang saling menghormati dan menghargai. 
Tak heran jika ada dua kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah hampir 
seluruh Asia Tenggara, yaitu Sriwijaya dan Majapahit. Lantas apakah modal 
demografi bangsa negara kita  tersebut?
c. Kearifan Lokal dan Pancasila. 
Nilai-nilai asli negara kita  terbukti mampu mengakomodir semua kepentingan 
kelompok menjadi perpaduan yang serasi dan harmonis. Nilai-nilai tersebut 
merupakan kearifan lokal yang dapat membawa negara kita  ke puncak kejayaan, 
diantaranya semangat gotong royong, tolong menolong, kemajemukan dan budi 
pekerti. Semangat gotong royong merupakan kearifan lokal bangsa negara kita  
yang ada sejak nenek moyang kita. Sebagai contoh, apabila di suatu masyarakat 
di daerah pegunungan merasa adanya kerawanan tanah longsor atau banjir, 
maka seluruh warga akan bekerja bersama-sama mengerjakan pekerjaan 
treasuring untuk menghindari bencana tersebut tanpa mengharapkan upah atau 
imbalan, namun semata-mata agar tidak ada warga yang menjadi korban 
bencana alam. Semangat tolong menolong ditunjukan ketika salah satu warga 
yang memiliki hajat, entah itu perkawinan atau pindah rumah, maka seluruh 
warga tanpa diperintah akan menyumbangkan tenaga dan material yang dimiliki 
guna menyukseskan hajat tersebut. Jiwa kemajemukan sangat 
terlihat …
terlihat dalam kehidupan bermasyarakat, dimana ketika dihadapkan pada 
pekerjaan bersama, tak seorangpun warga yang memandang latar belakang 
suku, agama, ras atau golongan. Mereka meleburkan diri untuk kepentingan 
bersama dan memelihara keharmonisan umum. Sedangkan budi pekerti 
merupakan ajaran hidup yang diturunkan oleh nenek moyang bangsa negara kita  
agar selalu menghormati dan menghargai orang lain, serta memperlakukan 
orang lain seperti memperlakukan diri sendiri. Menghindari sikap sombong, 
angkuh atau sifat lain yang dapat menimbulkan perselisihan. Pelajaran budi 
pekerti yang dulu diajarkan di sekolah telah dihilangkan. Jika dulu kenaikan kelas 
mensyaratkan nilai pelajaran Pendidikan Moral Pancasila diatas angka 7, saat ini 
tidak demikian. Nilai-nilai kearifan lokal tersebut merupakan sifat-sifat asli bangsa kita, namun 
telah diracuni dan dikaburkan oleh kekuatan asing. Budaya kebersamaan luntur 
oleh pragmatis transaksional. Kerja bakti lingkungan yang dimaksudkan sebagai 
media komunikasi antar warga dan menimbulkan rasa ikut memiliki fasum/fasos, 
dianggap sebagai kegiatan formalitas yang dapat ditinggalkan dengan cara 
membayar sejumlah uang. Ruang publik sebagai tempat berkumpulnya warga 
tidak dijadikan prioritas dalam program pembangunan. Saling sapa antar warga 
menjadi hal yang aneh, bahkan antar tetangga pun tidak kenal satu dengan 
lainnya. Semangat kebersamaan luntur manjadi sikap individualistis dan apatis.
Perlu kita ingatkan sedikit tentang sejarah peradaban Cina, dimana bangsa Cina 
pernah dipimpin oleh dinasti yang hanya berumur 16 tahun. Suatu rentang waktu 
yang sangat pendek bagi suatu dinasti di Cina. Dinasti ini bernama Dinasti Qin
yang dipimpin oleh Qin Shi Huang. Mengapa umur dinasti Qin sangat pendek? 
Dinasti Qin memiliki raja yang bertangan besi dan menginnginkan seluruh 
wilayah daratan Cina disatukan dalam pemerintahannya. Penyatuan ini 
menurutnya dapat dilakukan jika ada aturan dan hukum yang mengatur semua 
aspek kehidupan masyarakat dan memberikan hukuman berat kepada siapapun 
yang melanggar aturan tersebut. 
Dalam …
Dalam waktu singkat, banyak warga dan pejabat negara yang harus menjalani 
hukuman karena melanggar peraturan. Semakin lama semakin banyak warga 
negaranya yang divonis dan dipenjara. Hal ini akhirnya memicu perang saudara 
dan pemberontakan atas kaisar Qin Shi Huang dan menjatuhkan dinastinya yang 
masih seumur jagung. Kenapa pemerintahan terpusat dan berlandaskan hukum 
tidak bertahan lama pada jaman dinasti Qin? Ada empat hal yang menyebabkan 
kegagalan kaisar Qin Shi Huang menerapkan pemerintahan legalitas saat itu. 
Pertama, elit dan warga yang semula menyusun aturan dan berorientasi pada 
moralitas (baik atau buruk) berubah menggunakan aturan tersebut sebagai 
penentu perilaku “benar atau salah”, bahkan akhirnya melupakan tujuan awal 
untuk membangun kenyamanan masyarakat berdasarkan aturan bersama dan sebaliknya menjadikan aturan hukum sebagai senjata untuk mencari kesalahan 
pihak lain. 
Kedua, legalisasi nilai-nilai dan norma moral dalam aturan atau undang-undang 
ternyata sulit untuk diterapkan karena rakyat belum siap diatur secara rigid dan 
disisi lain penegak hukum juga belum sepenuhnya berbuat benar sesuai semua 
aturan hukum yang berlaku. Ketiga, hukum dan aturan yang semula diinginkan 
sebagai alat penguatan sosial akhirnya berubah menjadi alat untuk saling 
melemahkan antar komponen bangsa sehingga memicu perang saudara yang 
akhirnya meruntuhkan pemerintahan. 
Dan keempat, sesuai kodratnya bahwa manusia adalah tempatnya berbuat salah 
dan khilaf. Tuhan selalu memaafkan hambanya yang tidak sengaja melakukan 
kesalahan dan hanya membenci hambanya yang jahat, yaitu hambanya yang 
berniat untuk mengulangi kesalahannya dan tidak mau berusaha untuk 
memperbaiki diri. Nilai moral yang bisa kita ambil dari cerita Dinasti Qin Shi 
Huang bahwa tidak ada ketertiban dan ketentraman masyarakat tanpa hukum, 
namun dalam pemerintahan legalitas yang menganut berbagai aturan hukum 
dan perundang-undangan sangat diperlukan kearifan lokal dan sosial agar suatu 
bangsa semakin kuat. Dan negara kita  telah memiliki Pancasila dimana dalam 
nilai-nilai yang dikandungnya mengajarkan kepemimpinan dengan hikmat 
kebijaksanaan.
Dr. Otto …
Dr. Otto Scharmer seorang dosen di Massachusetts Institue of Tecnology (MIT)
Amerika Serikat dan pendiri Presencing Institute mengatakan bahwa demokrasi 
baru yang lebih berdaya tahan dan tangguh adalah demokrasi yang 
mengedepankan 4 (empat) hal, yaitu dialogis, partisipasi langsung masyarakat, 
turun ke bawah dan digital. Keputusan yang diambil dalam sistem demokrasi ini 
berasal dari kesepakatan seluruh perwakilan masyarakat dan bukan berasal dari 
satu kelompok. Di masa yang akan datang, lanjut Scharmer, dunia, negara, 
provinsi, kabupaten/kota, komunitas dan lembaga akan bersama-sama 
membentuk “global forum” dalam semangat dan komitmen memilih tanpa harus 
menghakimi, menentukan tanpa harus menyalahkan, memutuskan tanpa harus 
merendahkan, menonjolkan tanpa harus meniadakan, unity in diversity (Bhineka Tunggal Ika), dan semangat gotong royong karena semangat inilah yang 
dibutuhkan masyarakat dunia untuk menuju peradaban yang kuat dan madani 
penuh kehangatan dan kebersamaan.
Demikian pula sila-sila dalam dasar negara Pancasila, merupakan pedoman 
ampuh yang tak lekang oleh waktu dan jaman. Sila pertama Ketuhanan Yang 
Maha Esa merupakan pedoman dalam cara kita beragama. Sila kedua, 
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab merupakan pedoman dalam berinteraksi 
dengan sesama manusia, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia. Sila 
ketiga, Persatuan negara kita , merupakan pedoman cara kita bernegara, kekuatan 
kita dalam bernegara adalah persatuan, bukan lainnya. Sedangkan sila keempat, 
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan 
perwakilan” merupakan pedoman dalam berdemokrasi. Jika semua itu kita 
jalankan dengan baik, niscaya sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat 
negara kita  niscaya akan dapat kita capai. Namun, seiring dengan derasnya arus 
globalisasi, nilai-nilai tersebut sudah mulai terkikis. Untuk itu, seluruh komponen 
bangsa harus memperkuat diri dan menyatukan tekad untuk kembali kepada 
nilai-nilai asli dan kearifan lokal bangsa negara kita  dan mempedomani dan 
mengimplementasikan kembali Pancasila secara benar dan utuh dalam setiap 
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
19. Strategi …
19. Strategi dan Cara Menghadapi Peperangan Masa Depan (Proxy War).
a. Generasi Muda negara kita . 
Generasi muda adalah regerasi baru yang cepat atau lambat akan menggantikan 
generasi sebelumnya. Regenerasi ini terjadi secara alamiah. Generasi muda 
adalah pelari estafet berikutnya dalam dunia kompetisi di dunia ini. Setiap 
generasi punya tantangannya sendiri karena perubahan struktur sosial, global, 
dan juga perkembangan teknologi. Generasi muda negara kita  yang telah berlalu 
menjawab tantangan jamannya dengan cara mereka. Kita bisa bilang setuju atau 
tidak setuju, tapi tindakan mereka yang membuat kita berada disini dalam kondisi 
seperti ini. Bagaimana generasi muda negara kita  sekarang dan tantangannya? Salah satu 
cara paling mudah dan bisa dipertanggungjawabkan adalah dengan melihat 
kualitas sumber daya manusia. Mari kita simak Human Development Index (HDI) 
2016 negara kita  berada di peringkat 113 dari 188 negara. Beberapa pihak lantas 
membandingkannya dengan peringkat negara kita  di tahun 2015, di mana terjadi 
penurunan peringkat dari 110 menjadi 113, yang membandingkan kualitas 
relative SDM semua negara di bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan 
sosial yang merupakan pondasi suatu bangsa untuk menjadi kompetitif. 
Peringkat HDI tersebut, negara kita  berada diposisi 116 dari 189 negara. Berada 
dibawah Singapura (18), Brunei (30), Malaysia (64), Thailand (103) dan Filipina 
(114) namun masih lebih baik dibandingkan Vietnam (127), Laos (138), Kamboja 
(139) dan Myanmar (149). Posisi negara kita , berada ditengah ke bawah sedikit. 
Untuk lingkup ASEAN, jika dinilai negara kita  kira-kira mandapat “C”. Padahal, kita 
mengetahui bahwa akan ada ASEAN Community 2015, dimana para pekerja dari 
ASEAN bisa mencari kerja di negara-negara ASEAN tanpa persyaratan khusus. 
Melihat kenyataan tersebut, bisa jadi generasi muda kita akan lebih sulit untuk 
mendapatkan pekerjaan di tahun 2017 karena kualitas SDM negara-negara 
ASEAN lebih bagus dari pada negara kita . 
Melihat perkembangan generasi muda bangsa saat ini, adakalanya membuat 
sedih dan adakalanya membuat senang. Sedih ketika mendengar pelaku 
peristiwa …
peristiwa pengeboman di Surabaya pada Mei 2018 ataupun bom Gereja 
Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, pada November 2016 juga melibatkan 
anak remaja. Dua pelaku di Samarinda masih berumur 16 dan 17 tahun. Mereka 
punya peran sebagai pembuat bom. Tapi senang melihat prestasi berhasil 
ditorehkan pelajar negara kita  di ajang kompetisi ilmiah internasional untuk pelajar, 
Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2019 di Phoenix, Arizona, 
Amerika Serikat. I Made Wiratathya Putramas dan Carolline Mathilda Nggebu 
(pelajar SMA Negeri 3 Denpasar) berhasil meraih 4th Grand Award Intel ISEF 
2019 untuk kategori Earth and Environmental Sciences: Life Sciences untuk
karya ilmiah berjudul Potential Identification and Application of the Rhizophora 
Apiculata and Sonneratia Alba as a Bio Antifouling Agent for Antifoulant Paints pada Jumat pagi 17 Mei 2019. Masih lebih banyak generasi muda yang 
bagus daripada yang tidak. Lembaga-lembaga pendidikan telah mencetak 
banyak tokoh-tokoh pemuda dan pejabat-pejabat negara yang membawa 
perubahan dan kemajuan bagi negara kita  di berbagai bidang. Untuk itu, saya 
meletakan harapan kepada kalangan terpelajar  untuk menjadi warrior-warrior proxy war
sekaligus mejadi pengawal bangsa ini dengan bertindak sebagai agen 
perubahan.
b. kalangan terpelajar  Sebagai Agen Perubahan.
Sejarah negara kita menunjukan bahwa kalangan terpelajar  selalu menjadi agen 
perubahan di saat-saat genting. Misalnya angkatan 1908, saat itu para 
intelektual muda Budi Utomo memulai perlawanan terhadap Belanda dan 
akhirnya menjadi perlawanan nasional. Berikutnya pada tahun 1928, pemuda 
menguatkan embrio kebangkitan nasional dengan Sumpah Pemuda. Pada tahun 
1969 kalangan terpelajar  mengubah Negara dengan Tritura dan tahun 1998 kalangan terpelajar  
membawa negara kita  memasuki masa reformasi. Posisi TNI jika dilihat dalam 
dua gerakan yang terakhir selalu mendukung perubahan menuju negara kita  
yang lebih baik walaupun harus diakui bahwa prosesnya tidak selalu berjalan 
mulus. Bukan tidak mungkin kalangan terpelajar  akan menjadi agen-agen perubahan 
dalam sejarah negara kita . 
Agar …
Agar kalangan terpelajar  bisa menjadi agen perubahan, maka terlebih dahulu harus 
mampu memahami hakekat dirinya sebagai kalangan terpelajar . Dilihat dari bentuk 
katanya, kalangan terpelajar  berasal dari dua kata yaitu “maha” yang berarti besar, dan 
“siswa” berarti orang yang belajar. Jadi kalangan terpelajar  adalah pelajar yang 
memiliki  derajat paling tinggi dibandingkan dengan pelajar-pelajar lainnya. 
Untuk itu, kalangan terpelajar  harus menggunakan akal pikiran dan hati nuraninya dalam 
setiap langkah untuk mengatasi masalah yang ada dan menjadi pioner 
perubahan tatanan masyarakat. Penyaluran aspirasi melalui aksi demontrasi 
bukanlah hal yang tabu. Tetapi tiap-tiap individu harus mewaspadai jangan 
sampai kalangan terpelajar  dijadikan boneka oleh pihak-pihak tertentu yang melancarkan 
Proxy War di negara kita  dengan tujuan agar kita tidak maju dan tidak berkompetisi. Semua harus dikembalikan pada kepentingan bangsa yang bukan 
hanya 1-2 bulan atau 1-2 tahun kedepan, tetapi 30 tahun bahkan 50 tahun dan 
100 tahun kedepan. Tantangan Negara negara kita  ke depan menghadapi era 
Revolusi Industri 4.0 bukan hanya isap jempol belaka, semuanya seakan telah 
menyebar ke seluruh lini tanpa terkecuali. Ada disrupsi besar yang sedang terjadi 
dalam tempo singkat, berimbas pada masyarakat dan model bisnis lamanya 
yang bahkan sudah sangat mapan. Ada banyak pesaing tak terlihat yang 
merevolusi perubahan itu semua. Memang ada banyak yang bertahan pada 
sistem lama, harus tergerus dengan perubahan zaman yang fleksibel. Di era 
Revolusi Industri 4.0. Perubahan dan gebrakan ini dinilai bisa mengubah siapa 
saja. Kini bagaimana cara menghadapinya karena perubahan zaman yang 
dinamis diharapkan generasi muda negara kita  menjadi agen perubahan menuju 
negara kita  yang lebih baik. 
c. Aksi Pemuda untuk Menangkal Proxy War. 
Perlu kita ketahui bahwasan nya permasalahan kepemimpinan atau leadership
merupakan permasalahan utama yang perlu segera dibenahi untuk kembali 
menjadikan bangsa yang kuat dan maju. Banyak pemimpin yang sudah 
melupakan nilai-nilai luhur yang sederhana. Pembentukan karakter atau 
character building mulai dari keluarga, lingkungan, sekolah dan intitusi 
pemerintah tidak lagi menekankan tentang pentingnya nilai-nilai moral, namun 
hanya …
hanya melihat hasil akhir tanpa melihat proses yang benar. Di keluarga, orang 
tua kadangkala tidak menjadi contoh yang baik. Di lingkungan dan sekolah juga 
memberikan contoh-contoh yang terkadang tidak mendidik, tidak tegas, tidak 
mau repot dan mengedepankan kompromi. Sedangkan di intitusi pemerintah 
masih ditemukan oknum birokrat yang lebih mementingkan kepentingan pribadi, 
keluarga, partai dan bukan Negara diatas segala-galanya. Kita terus 
dininabobokan bahwa bangsa negara kita  adalah bangsa besar sejak kerajaan 
Sriwijaya dan Majapahit, tanpa mau membangunkan kita dari mimpi panjang 
bahwa keruntuhan kedua kerajaan besar tersebut terjadi bukan karena serbuan 
musuh, namun disebabkan konflik dalam negeri yang berkepanjangan. Untuk 
itu, sekarang waktunya kita bangun dari tidur dan melakukan langkah-langkah konkrit upaya untuk menangkal proxy war melalui beberapa tindakan dibawah 
ini.
1) Identifikasi dan kenali masalah. Untuk menghadapi musuh dalam Proxy 
War yang sering kali tidak nyata dan sulit ditebak, mahasisawa harus 
memiliki ketajaman untuk mampu mengidentifikasi musuh dan 
kepentingannya. Coba temukan masalah bangsa paling besar sekarang ini. 
Apakah korupsi atau kurikulum? Atau tentang psosisi Negara kita yang lebih 
sebagai konsumen daripada produsen di percaturan pasar dunia? 
Selanjutnya buatlah penelitian dan kajian akademik tentang permasalahan 
tersebut sesuai disiplin ilmu kalian masing-masing.
2) Ahli sesuai bidang masing-masing. Dalami bidang ilmu masing-masing dan 
jadilah ahli dalam bidang tersebut. kalangan terpelajar  teknik sipil merancang 
bangunan tahan gempa untuk beberapa wilayah di negara kita  atau 
mendesain sistem irigasi agar kita terus bisa menanam kelapa sawit tanpa 
merusak tanah. kalangan terpelajar  ekonomi tidak hanya bercita-cita untuk bekerja 
di bank, tapi memikirkan bagaimana membuat koperasi yang cocok untuk 
petani negara kita . kalangan terpelajar  FISIP membuat kajian akademis tentang 
bagaimana konflik di Papua segera bisa diatasi. kalangan terpelajar  FIKOM 
merancang cara kampanye pangan lokal sehingga kita tidak perlu impor. 
Kalau …
Kalau seluruh kalangan terpelajar  memiliki  kontribusi masing-masing, bangsa 
kita pasti bisa lebih maju dan kompetitif.
3) Gerakan Pemuda berbasis Wirausaha. Banyak cara mengatasi persoalan 
ini, misalnya dengan menyuburkan tradisi wirausaha. Menggalakkan 
seminar, workshop dan diskusi wirausaha dapat menjadi alternatif gerakan 
perekonomian sehingga membantu percepatan mengatasi masalah 
ekonomi dan kesenjangan sosial. Artinya, cara ini merupakan salah satu 
cara pencegahan adanya pemuda terpengaruh dan ikut dalam jaringan 
proxy war. Munculnya aktivitas pemuda berbasiskan wirausaha juga 
berpotensi untuk membantu mengurangi pengangguran kaum intelektual yang jika tidak terkendali akan dapat terjebak musuh dalam jaringan Proxy 
War. Melalui gerakan ini diharapkan akan menjawab permasalahan 
kehidupan pasca kampus. Universitas tidak akan melahirkan mahasisawa 
pengangguran melainkan pemuda yang betul-betul menjadi pemuda 
intelektual dan khususnya dapat memerangi masalah Proxy War.
4) Mengadakan Komunitas Belajar. Peran pemuda khususnya kalangan terpelajar  
dalam pemberantasan Proxy War bisa dilakukan dengan cara mengadakan 
komunitas belajar. Banyaknya pelajar dan kalangan terpelajar  yang terjebak dalam 
aliran sesat terjadi akibat guru-guru agama lebih mementingkan 
pengetahuan agama dari pada membentuk perilaku anak didik. Tokoh 
pendidikan Dr. Arif Rahman mengingatkan bahwa akibat pendidikan agama 
yang hanya sekedar memberi pengetahuan agama terhadap anak didik 
menyebabkan mereka rentan dengan ajaran yang bertentangan dengan 
ajaran agama termasuk aliran sesat. Ketika orang banyak menemui 
masalah, maka masalah yang dihadapinya itu tidak bisa dijawab oleh 
agamanya. Hal itu terjadi karena pendidikan agama yang diperolehnya 
hanya untuk mengetahui tentang agama, tidak membiasakan agama 
sebagai pemecah masalah. Penyebab lain orang rentan tersusupi ajaran 
sesat, yaitu karena tidak semua orang memiliki  kemampuan 
menyesuaikan diri dengan kesulitan yang dihadapi. 
Ketika …
Ketika dia menemui kesulitan dalam hidupnya, dia mencari jalan keluar 
pada hal-hal yang diluar aturan agama. Situasi ini yang dimanfaatkan oleh 
para pelaku Proxy War untuk mencari jaringannya. Mereka melakukannya 
secara bertahap, mulai dari pengenalan hingga keakraban sehingga 
banyak pemuda yang tanpa sadar masuk dalam jaringan tersebut dan 
ditambah lagi pemikiran kalangan terpelajar  yang masih labil. Melalui pembentukan 
kelompok belajar, seseorang akan mengasah dirinya untuk menambah 
kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan sesuai ajaran yang 
benar mengasah kepedulian dan kepekaan terhadap permasalahan dilingkungannya dan sesamanya, serta membiasakan diri untuk mencari 
pemecahan permasalahan secara bermusyawarah bersama.
6) Program Pembangunan Karakter. Pemuda adalah kelompok usia yang 
sangat dinamis dan labil dalam pencarian jati diri. Fungsi dan peranan 
wadah-wadah kepemudaan dengan visi dan misi yang sangat mulia pada 
aplikasi dilapangan ternyata sangat berbeda. KNPI, Pramuka atau Karang 
Taruna sudah tidak memadai untuk menggali kreativitas dan mobilitas 
pemuda. Visi dan misi yang tertulis terbatas hanya sebuah slogan tanpa 
pelaksanaan. (NATO: No Action Talk Only). 
Aktifitas organisasi sudah terlalu teoritis dan selalu dikendarai oleh suatu 
pihak untuk dijadikan sebagai alat kepentingan politik. Pemuda harus 
diarahkan untuk mengisi waktu dengan kegiatan posistif. Wadah interaksi 
non formal perlu dibentuk agar pemuda bisa saling menopang dan saling 
menasehati karena pemuda masih labil serta mudah terpengaruh dan 
terhasut. Karena ketika ada kekosongan waktu, maka pemuda cenderung 
akan mencari kegiatan/kesibukan yang kurang produktif nongkrong￾nongkrong, membuat geng sepada motor, geng sekolah/kampus yang 
ujung-ujungnya akan berakhir dengan membuat kerusuhan. Untuk itu, perlu 
dirintis pembentukan sebuah “program keterampilan madani” untuk 
kalangan terpelajar  baru yang berapa pelatihan singkat selama seminggu untuk 
pembentukan karakter dengan materi cinta tanah air dan bela negara 
dengan …
dengan bekerja sama dengan Kostrad. Kegiatan ini merupakan kegiatan 
lapangan sekaligus pelatihan disiplin dan cinta lingkungan. Kegiatan lain 
yang perlu dikembangkan, yaitu kerjasama untuk berpartisipasi dalam 
program bedah rumah. Dalam program ini, kalangan terpelajar  diajak untuk 
bersama-sama bekerja membantu memperbaiki rumah tinggal dan tinggal 
di rumah yang sedang dibangun dengan maksud supaya kalangan terpelajar  ikut 
merasakan kehidupan yang sesungguhnya dirasakan oleh masyarakat 
yang kekurangan, bukan theoritcal saja tetapi practical. Berikutnya yaitu 
kembali menggelorakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kedaerah 
pelosok dan pedalaman, membuat program kalangan terpelajar  masuk desa dan ikut dalam kegiatan Corparate Social Responsibility (CSR) yang dikerjakan 
oeh TNI. Semuanya ini untuk ikut membantu rakyat. Jadilah tokoh dan 
contoh di lingkungan dan tidak terpengaruh oleh budaya asing arus 
globalisasi yang mungkin bertentangan dengan budaya luhur bangsa 
negara kita . Berpikirlah jernih, bijaksana namun kritis jika melihat hal-hal 
yang tidak sesuai norma kewajaran serta gunakanlah teknologi informasi 
seperti media sosial untuk melakukan kroscek informasi yang berkembang 
dimasyarakat agar kita tidak mudah terpancing dan terprovokasi.
Ancaman perang proxy ini tentu saja bukan semata-mata menjadi tugas dan tanggung 
jawab Kementerian Pertahanan, aparatur TNI akan tetapi menjadi tanggung jawab 
seluruh komponen masyarakat, sesuai peran dan kapasitasnya masing-masing. Oleh 
karena itu sangat penting, membangun kesadaran untuk waspada terhadap ancaman 
tersebut, mulai dari entitas terkecil yaitu keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan 
masyarakat dan bangsa. Adapun beberapa upaya dan tindakan yang dilakukan TNI 
dalam menghadapi perang Proxy kedalam (Internal) sebagai berikut: 
a. Salah satu cara untuk mencegah datangnya Proxy war yaitu dengan 
berpedoman pada nilai-nilai luhur yang dipetik dari perjuangan bangsa, yaitu 
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu dilakukan 
mengawal proses reformasi secara konsisten dan dengan adanya segenap 
komponen pendukung. Warga negara kita  memiliki suatu keunggulan yaitu 
kepedulian …
kepedulian sosial (gotong-royong) semangat reformasi, kesadaran lingkungan 
hidup, rasa senasib “cinta tanah air” toleransi beragama. Maju, sejahtera, adil, 
aman, demokratis, mandiri, mencintai lingkungan hidup, berdaulat secara utuh.
b. Dibutuhkan reintrepretasi dan aktualisasi dari Pancasila dalam kehidupan 
berbangsa dan bernegara. Dimana mestinya, para pejabat negara terlebih 
dahulu menjadi teladan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
 
c. Melaksanakan Program Bela Negara, diperlukan adanya kesadaran Bela Negara 
bagi seluruh rakyat negara kita , termasuk pelajar dan kalangan terpelajar . Indikator 
keberhasilan kegiatan keterampilan bela negara, salah satunya adanya
kerjasama kelompok, loyalitas dan semangat gotong royong dari masing-masing kelompok yang terbentuk dalam kegiatan keterampilan bela negara. Memiliki
keterampilan bela negara yang disertai dengan kelenturan, kelincahan serta 
kemampuan fisik yang prima merupakan salah satu modal dasar dalam rangka 
mewujudkan kemampuan Bela Negara di lingkungan masyarakat.