Home » Archives for 2023
Rabu, 22 November 2023
Generasi perang pertama sampai dengan generasi perang ke empat (Perang Modern)
yaitu: 1) Perang Generasi Pertama adalah perang linear front to front yang
mengandalkan kekuatan manusia (Massed Manpower), 2) Perang Generasi Kedua
yang sebagian besar mengandalkan tembakan meriam tidak langsung. Serangan
yang terkendali secara terpusat dan teratur bagi Infanteri, tank Artileri, 3) Perang
Generasi Ketiga adalah perang dengan manuver yang didasarkan atas daya tembak
dan menghabiskan tenaga lawan. 4) Perang Generasi Keempat adalah perang
asimetris (Asymmetric Warfare) yang ekstrim lahir dari ketidakpercayaan kepada
negara.
Adapun jenis perang modern sebagai berikut; Perang Asimetris, Perang Hibrida atau
Kombinasi, Network Centric Warfare (NCW), dan Perang Siber (Cyber Warfare) serta
Perang Proxy yang merupakan sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan
menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung
dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada
kehancuran fatal.
Proxy War adalah sebuah kronfrontasi antara dua kekuatan besar dengan
menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung
dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung yang beresiko pada
kehancuran fatal. Biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti
adalah negara kecil, namun kadang juga bisa non state actors yang dapat berupa
LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan. Singkatnya Proxy War
merupakan kepanjangan tangan dari suatu negara yang berupaya mendapatkan
kepentingan strategisnya namun menghindari keterlibatan langsung suatu perang
yang mahal dan berdarah. Melalui perang Proxy ini tidak dapat dikenali dengan jelas
siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actors dari jauh.
Negara musuh akan membiayai semua kebutuhan yang diperlukan oleh non state
actors dengan imbalan. Indikasi Proxy War telah berlangsung di negara kita dalam
bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan
Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari negara kita yang dimulai dengan
pemberontakan bersenjata, perjuangan diplomasi sampai dengan munculnya
referendum merupakan contoh Proxy War yang nyata.
Kemudian demonstrasi massa yang berlangsung selama ini tidak semuanya memiliki
tujuan dan permasalahan yang jelas. Bahkan sering ditemui demonstran yang tidak
mengetahui apa yang akan diperjuangkan dalam demonstrasi tersebut. Demonstrasi
yang membawa tuntutan tidak masuk akal dan bersifat memaksa patut dicurigai
sebagai indikasi adanya Proxy War yang tengah berlangsung di negara kita . Peredaran
narkoba serta penyalahgunaan narkoba di negara kita diyakini memiliki keterkaitan
dengan strategi Proxy War. Hal tersebut dilakukan untuk merusak generasi muda
negara kita sehingga bangsa negara kita dimasa depan tidak memiliki generasi yang
berkualitas tinggi dan terakhir Bentrok Antar Kelompok, seperti di bidang pendidikan
dan generasi muda, masih banyak kita temui adalah perkelahian dan aksi anarkis
antar pelajar dan kalangan terpelajar .
Adapun beberapa ciri ciri Proxy War adalah: 1) Negara yang menjadi Proxy adalah
negara sekutu sang pendukung, 2) Negara proxifier seringkali merupakan negara
adidaya. Dukungan yang bisa berupa dukungan senjata, ekonomi dan beragam
kebutuhan perang, membuat pendukung yang menjadi proxifier dari perang Proxy
memiliki kekuatan yang tidak kokoh. Minimal mereka memiliki kemampuan ekonomi
yang cukup untuk ikut serta dalam membantu negara yang menjadi Proxy, maka dari
itu negara adidaya menjadi negara yang paling sering berposisi sebagai proxifier, 3)
Dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan pihak pertama dan kedua.
Pentahapan perang Proxy sebagai berikut: Tahap I: Infiltrasi, tahap II: Eksploitasi,
tahap III: Politik Adu Domba, dan tahap IV: Cuci Otak serta tahap V:
invansi/pencapaian sasaran.
Pengembangan Kekuatan menghadapi Peperangan Masa depan. Negara negara kita
memiliki tiga hal yakni pertama, modal geografi dimana posisi negara kita yang berada
tepat di garis khatulistiwa menempatkan negara kita dalam wilayah tropis yang hanya
mengalami dua jenis musim; kemarau dan penghujan. Dengan dua musim tersebut,
sebagaimana juga dimiliki negara-negara lain disekitar garis ekuator, negara kita
memiliki potensi vegetasi dan bercocok tanam sepanjang tahun. Kedua, modal
Demografi, yaitu negara kita memiliki sejarah sebagai bangsa yang disegani dan
dikagumi oleh bangsa-bangsa lain didunia. Nilai-nilai luhur rakyatnya dan kearifan
lokal masyarakatnya mampu menyatukan keanekaragaman budaya, tradisi dan adatistiadat dalam ikatan kebersamaan yang saling menghormati dan menghargai.
Ketiga, kearifan lokal dan Pancasila yang merupakan nIlai-nilai asli negara kita terbukti
mampu mengakomodir semua kepentingan kelompok menjadi perpaduan yang serasi
dan harmonis
Strategi dan cara menghadapi peperangan masa depan (ProxyWar), sebagai berikut:
a) Generasi Muda negara kita , adalah generasi baru yang cepat atau lambat akan
menggantikan generasi sebelumnya. Regenerasi ini terjadi secara alamiah. Generasi
muda adalah pelari estafet berikutnya dalam dunia kompetisi di dunia ini. Setiap
generasi punya tantangannya sendiri karena perubahan struktur sosial, global, dan
juga perkembangan teknologi. Generasi muda negara kita yang telah berlalu menjawab
tantangan jamannya dengan cara mereka, b) kalangan terpelajar Sebagai Agen Perubahan.
Sejarah negara kita menunjukan bahwa kalangan terpelajar selalu menjadi agen perubahan
di saat-saat genting. Misalnya angatan 1908, saat itu para intelektual muda Budi
Utomo memulai perlawaanan terhadap Belanda dan akhirnya menjadi perlawanan
nasional. Berikutnya pada tahun 1928, pemuda menguatkan embrio kebangkitan
nasional dengan Sumpah Pemuda. Pada tahun 1969 kalangan terpelajar mengubah Negara
dengan Tritura dan tahun 1998 kalangan terpelajar membawa negara kita memasuki masa
reformasi.
Sejarah perkembangan perang di dunia selalu berkaitan dengan suatu peristiwa
peperangan, penaklukan, kekuasaan, ekspansi dan invasi suatu negara terhadap
negara lain. Negara-negara yang memiliki kekuatan akan memungkinkan untuk
menaklukan wilayah negara lain untuk kepentingan politik, ekonomi, dan sosial.
Terjadinya Perang Koalisi bukan merupakan suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba,
namun itu merupakan akhir dari suatu proses pengangkatan Napoleon menjadi kaisar
Perancis. Perkembangan negara Perancis yang dipimpin oleh Kaisar Napoleon
membuat situasi politik di kawasan Eropa semakin memanas dengan diwarnai
ketegangan yang mendorong terjadinya perang koalisi. Perancis bergerak di hampir
seluruh kawasan Eropa melawan negara-negara yang dianggap penting dan strategis.
Hal ini diakibatkan adanya ambisi Napoleon untuk menaklukan kawasan Eropa dan
menjadikan Perancis sebagai negara yang paling kuat di Eropa.
Melatarbelakangi sejarah perang Proxy di dunia merupakan sebuah bentuk konflik
antara dua negara, atau aktor non-negara, yang bertindak atas nama atau dengan
arahan dari pihak yang tidak terlibat secara resmi dalam konflik tersebut. Untuk bisa
dianggap sebagai proxy war, sebuah pihak yang berkonflik harus memiliki hubungan
langsung yang sifatnya jangka panjang dengan aktor eksternal. Hubungan ini bisa
berbentuk pendanaan, pelatihan militer, penyediaan senjata, serta bentuk dukungan
lainnya yang dibutuhkan untuk membantu upaya perang.
Dalam Perang Dingin, Proxy War menjadi metode yang dipakai baik oleh Amerika
Serikat maupun Uni Soviet untuk menyebarluaskan pengaruh dan menjalankan
kepentingan masing-masing tanpa harus mengalami benturan secara langsung. Hal
ini didasari keyakinan bahwa konflik langsung antara Amerika dan Soviet dapat
berujung pada perang nuklir. Hakekat dari perang adalah karakter politis peperangan
masa depan dan tujuan akhir politiknya.
. Paradigma Perang Dari Masa Ke Masa.
Perang atau konflik yang terjadi sebagai Proxy War telah berlangsung sejak zaman
dahulu. Pada masa sebelum Perang Dunia I dan Perang Dunia II secara total lebih
sedikit jumlahnya dibandingkan dengan Proxy War yang terjadi dimasa Perang Dingin
(Cold War) dan sebagian dari Proxy War tersebut tertulis dalam buku sejarah dan
politik, bahwa ada dua aktor penting pelaku perang proxy. Proxy War yang
dilakukan oleh suatu negara besar kepada sekelompok individu yang bukan
merupakan aktor negara (non state actors) dan aktor negara (state actors). Semua
konflik, insurjensi, perang, dan perang sipil tersebut memiliki tendensi kepada
kekuasaan (power). Proxy War adalah sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar
dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara
langsung dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada
kehancuran fatal.
a. Sebenarnya sejarah perang sudah cukup lama, ternyata orang-orang Indian
sebagai penduduk asli Amerika sudah melaksanakan taktik gerilya yang
merupakan pengaplikasian/perwujudan dari peperangan jauh sebelum orang
kulit putih yang pertama kali menginjakkan kakinya di Amerika Utara. Di wilayah
Asia sendiri yang merupakan negara-negara dunia ketiga diakui bahwa Mao Ze
Dong merupakan salah satu pakar dari peperangan ini. Dengan ide-idenya dia
mencoba untuk melawan pemerintahan Chiang Kai Shek. Teori dasar Mao
tentang perang ini ternyata diadopsi atau dimodifikasi oleh beberapa pakar
insurgensi lainnya seperti Che Guevera di Cuba dan Ho Chi Min di Vietnam
namun disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
b. Uni Soviet pada waktu itu juga sudah mencoba mengintegrasikan taktik perang
non konvensional seperti misalnya gerakan gerilya, spionase subversi dan lainlain kedalam taktik konvensional. Pengalaman mereka terbukti pada saat Nikita
Khruschev seorang pemimpin komunis dari Ukraine berhasil membentuk
partisan bawah tanah melawan Nazi. Inilah yang dimaksudkan dengan "Perang
Total" bagi mereka. Pasukan gerilya ini merupakan gambaran dari si miskin atau
pihak tertindas yang memiliki tujuan politis.Karakter tersebut pada perang gerilya sebagai sarana utama peperangan masa
depan yang mengandung tujuan politik ini sangat penting bahwa tanpa tujuan
politik peperangan masa depan akan gagal. Memang hakekat dari perang gerilya
adalah karakter politis peperangan masa depan dan tujuan akhir politiknya.
7. Peperangan Masa Lalu.
Ada beberapa contoh yang bisa kita pelajari dari sejarah yang terjadi pada perang
masa lalu, khususnya yang merupakan sejarah dari bangsa kita. Bangsa negara kita
adalah sebuah bangsa yang besar yang memiliki latar belakang sejarah yang
panjang. Hal ini dibuktikan dari adanya kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara yang
menjadi penguasa Asia Tenggara di masa lalu, sebelum terbentuknya Republik
negara kita .
a. Pertama, Kerajaan Sriwijaya yang membentang dari Kamboja, Thailand Selatan,
Semenanjung Malaya menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda,
Laut Jawa dan Selat Karimata bahkan sampai ke Laut Cina Selatan. Lewat
Wangsa Sailendra yang berimigrasi ke Jawa, mereka mendirikan kerajaan
Medang atau Mataram sebagai satelit. Namun, bukannya saling memperkuat,
Mataram menantang dominasi Sriwijaya. Terjadi perang saudara yang menguras
energi keduanya. Hal ini dilihat sebagai peluang oleh Rajendra Chola dari India
yang tahun 1025 berekspansi dan menguasai Selat Malaka. Perlahan, Sriwijaya
kalah dan punah.
b. Kedua, kerajaan Majapahit yang mencakup Thailand, Malaysia, Singapura,
Brunei, Filipina, hingga Papua dan Timor Timur. Belajar dari sejarah Sriwijaya,
Sumpah Palapa sang Mahapatih Gajah Mada bukanlah mengalahkan kerajaankerajaan Nusantara, melainkan merangkul semua kekuatan dan keunggulan
yang ada melalui jalan diplomasi dan persekutuan/aliansi dengan kerajaankerajaan lain. Namun, sejak meningggalnya raja Hayam Wuruk, terjadi
perubahan tahta antara putri Mahkota Kusumawardhani, dengan putra Hayam
Wuruk dengan selirnya yang bernama Wirabhumi. Pecah perang saudara yang
dimenangkan …dimenangkan Kusumawardhani. Namun, Majapahit terlanjur pecah. Kerajaankerajaan Islam mulai bangkit di pantai utara Jawa, sedangkan Kesultanan
Malaka mulai memperluas kekuasaannya ke Sumatera. Majapahit runtuh dalam
200 tahun seiring dengan lepasnya kerajaan-kerajaan yang sebelumnya tunduk
kepada Majapahit. Namun ironisnya kedua kerajaan besar itu pada akhirnya
runtuh bukan disebabkan oleh invasi dan serbuan musuh dari luar, tetapi akibat
terjadinya konflik dalam negeri yang berkepanjangan.
c. Sejarah juga memberikan pelajaran positif. Selama dijajah Belanda, hampir
setiap wilayah di Nusantara memberi perlawanan. Namun, lebih dari 300 tahun
perlawanan itu gagal. Perjuangan kedaerahan hanyalah perjuangan yang
melelahkan, menimbulkan penderitaan, menghabiskan energi dan pikiran serta
tidak menghasilkan kemerdekaan. Adalah dr. Soetomo yang memberi
penyadaran tentang pentingnya satu kesatuan dalam perjuangan melawan
penjajah. Gagasan persatuan diwujudkan dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei
1908. Saat itu, para pemuda sepakat bertekad untuk bersatu. Kebersamaan dan
perasaan senasib dan seperjuangan ini menghasilkan energi sosial yaitu
persatuan yang sangat besar yang menjadi bola salju untuk bersatu. Tak sampai
20 tahun kemudian, lahir Sumpah Pemuda yang dideklarasikan oleh seluruh
Pemuda negara kita untuk meleburkan semua potensi daerah dalam tekad
berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertanah air satu negara kita . Sumpah
Pemuda merupakan suatu tonggak kesamaan visi untuk merdeka dan lepas dari
penjajah Belanda dengan semboyan yang merupakan energi sosial baru, yaitu
Merdeka atau Mati. Tanpa harus menunggu terlalu lama, yaitu 17 tahun
kemudian, rakyat negara kita berhasil merebut kemerdekaan dan mengusir
penjajah dari bumi pertiwi. Hal ini ditandai dengan proklamasi kemerdekaan
Republik negara kita pada 17 Agustus 1945. Bangsa negara kita mencapai tingkat
sebagai Bangsa Patriot karena meraih kemerdekaan serta mengusir penjajah
melalui perjuangan dengan pengorbanan pikiran, tenaga, keringat, darah dan
nyawa serta dilandasi percaya kepada kemampuan diri sendiri.
Dengan demikian perjuangan yang bersifat kelompok tidak akan mampu
membawa bangsa negara kita mencapai tujuan. Kita harus menyatukan seluruh
energi dan keunggulan-keunggulan yang kita miliki untuk membesarkan bangsa
negara kita …negara kita . Jika kita terpecah-pecah, maka kita tidak akan menjadi bangsa yang
besar.
8. Peperangan Masa Zaman Modern.
a. Dalam zaman modern dimana perkembangan teknologi persenjataan nuklir
semakin pesat, ditambah dengan permasalahan-permasalahan sebagai akibat
dari pertambahan penduduk. Dalam kaitan ini guna menjamin dukungan yang
dibutuhkan bagi daerah pertempuran perlu dipertimbangkan beberapa hal yang
penting seperti front operasi yang akan dibentuk, gerakan pasukan dan inisiatif
dari individu yang akan terlibat dalam pertempuran yang direncanakan.
Dibandingkan pada masa-masa sekitar PD-II, maka pada situasi perang nuklir,
sektor ekonomi dan politik dalam pertempuran serta subversi dan propaganda
akan semakin berperan. Namun kiranya tidak mudah untuk mengembangkan hal
ini, mengingat mereka sendiri juga sedang menghadapi kemungkinan
kehancuran oleh akibat dari dipakai nya senjata canggih tersebut. Namun bagi
negara berkembang memang alternatif penggunaan strategi non konvensional
dengan titik berat perang gerilya atau insurjensi merupakan hal yang paling
mungkin dilaksanakan. Keterpaduan antara kekuasaan militer dan kemampuan
Sistasos dengan kemauan untuk menghadapi serangan massal diharapkan
negara akan tetap survive. Tentunya keberhasilan ini akan sangat tergantung
terutama pada faktor manusia, semangat/moril dan kemauannya untuk
memenangkan peperangan, karena ini semua akan dapat
mengurangi/meniadakan kemampuan lawan untuk berperang.
b. Memang dalam dekade terakhir ini sudah mulai terbuka pemikiran-pemikiran
yang berhubungan dengan keuntungan yang bisa didapatkan bila kita
mengaplikasikan model/bentuk peperangan. Pengaplikasian jenis peperangan
yang bersifat inkonvensional ini dilingkungan matra laut memerlukan/merupakan
satu prioritas tinggi khususnya didalam proses
perencanaan walaupun tadinya tidak pernah terpikir model atau teknik perang
mana yang bisa membantu operasi-operasi laut secara efektif. Didalam
aplikasinya bisa saja untuk menghadapi lawan yang memiliki jalur pantai yang
panjang yang didukung dengan kemampuan jaringan transportasi yang baik dipakai kegiatan gerilya laut atau taktik gerakan dengan menggunakan kapalkapal kecil dan kesatuan-kesatuan Pasrat yang kecil dengan kemampuan perang
amfibi. Demikian juga dengan dukungan komunikasi yang lancar, pengumpulan
informasi yang aman, dukungan bantuan logistik yang memadai serta penerapan
taktik "hit and run" (pukul dan lari) akan Iebih tepat untuk diaplikasikan sehingga
perlu untuk dikembangkan. Khusus dalam menghadapi operasi gabungan yang
melibatkan unsur-unsur dari beberapa angkatan diperlukan kesiapan bagi para
personel yang ditunjuk untuk menanganinya dan hal ini memang perlu
diantisipasi.
9. Generasi Perang Pertama Sampai Dengan Generasi Perang Ke Empat (Perang
Modern).
a. Perang Generasi Pertama. Perang generasi pertama adalah perang linear front
to front yang mengandalkan kekuatan manusia (Massed Manpower). Ditentukan
juga keahlian pasukan dengan ciri utama linier. Sebagai contoh pada Perang
Napoleon.
b. Perang Generasi Kedua. Perang generasi kedua yang sebagian besar
mengandalkan tembakan meriam tidak langsung. Serangan yang terkendali
secara terpusat dan teratur bagi Infanteri, tank Artileri. Artileri sebagai penakluk
dan infanteri sebagai penguasaan wilayah serta bersifat Massed Firepower.
Sebagai contoh pada perang Dunia I.
c. Perang Generasi Ketiga. Perang generasi ketiga adalah perang dengan manuver
yang didasarkan atas daya tembak dan menghabiskan tenaga lawan. Perang ini
mengutamakan kecepatan, spontanitas mental serta fisik prajurit. Keterlibatan
menentukan hasil yang akan dicapai tetapi tidak menentukan cara. Inisiatif
menjadi penting. Contoh Perang generasi ketiga adalah Perang Dunia II.
d. Perang Generasi Keempat. Perang generasi keempat adalah perang asimetris
(Asymmetric Warfare) yang ekstrim lahir dari ketidakpercayaan kepada negara.
Loyalitas kepada negara beralih kepada loyalitas agama, suku, kelompok etnis,
kelompok dan lainnya. Perang ini melibatkan dua aktor atau lebih yang tidak
seimbang dan mencakup spektrum yang luas. Melibatkan organisasi jaringan transnasional dan sub nasional untuk menyampaikan pesan kepada khalayak
yang menjadi sasarannya. Secara strategis berfokus mematahkan kehendak
pembuat keputusan dan secara taktis menghindari konfrontasi.
10. Jenis Perang Modern.
a. Perang Asimetris. Perang antara belligerent atau pihak-pihak berperang yang
kekuatan militernya sangat berbeda.
b. Perang Hibrida atau Kombinasi. Perang Hibrida atau Kombinasi merupakan
perang yang menggabungkan teknik perang konvensional, perang asimetris dan
perang informasi untuk mendapatkan kemenangan atas pihak lawan.
c. Network Centric Warfare (NCW). Perang keunggulan teknologi persenjataan,
informasi dan komunikasi dalam pengerahan kekuatan di medan pertempuran.
d. Perang Siber (Cyber Warfare). Perang yang dilakukan dengan mengerahkan
kekuatan, kemampuan dan kecanggihan sistem komputer. e. Perang Proxy. Perang Proxy atau Proxy War adalah sebuah konfrontasi antara
dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari
konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik
langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
“A proxy war is a conflict inflicted by a major power or powers that do not become
involved in it directly. Often, proxy wars involve countries fighting their opponents
allies or helping their allies fight their opponents”
11. Umum.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sifat dan karakteristik perang telah bergeser,
dimana saat ini kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara
semakin kecil. Perang masa kini yang terjadi dan perlu diwaspadai oleh negara kita ,
salah satunya adalah proxy war. Proxy war tidak melalui kekuatan militer, tetapi
perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui
politik, melalui ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum. Proxy war merupakan
sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain
pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi
risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
12. Tren Perang Saat Ini dan Masa Depan.
Sifat dan karakteristik perang telah bergeser seiring dengan perkembangan teknologi.
Kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara dewasa ini semakin
kecil. Namun, adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan perangperang jenis baru, diantaranya perang asimetris, perang hibrida dan perang Proxy.
Perang Asimetris adalah perang antara belligerent atau pihak-pihak berperang yang
kekuatan militernya sangat berbeda. Akibat adanya perbedaan besar dalam kekuatan
militer itu, pihak yang lemah tentu tidak akan secara konvensional dan terang-terangan
melakukan perlawanan kepada pihak lawan, namun akan menggunakan teknik-teknik
baru diluar kebiasaan dan aturan yang berlaku untuk melemahkan kekuatan lawan.
Salah satu cara yang dilakukan melalui teknik gerilya. Perang Hibrida atau kombinasi
merupakan perang yang menggabungkan teknik perang konvesional, perang
asimetris dan perang informasi untuk mendapatkan kemenangan atas pihak lawan.
Pada …
Pada saat kondisi kuat, maka perang konvesional dilakukan untuk mengalahkan pihak
lawan, namun pada saat situasi kurang menguntungkan maka cara-cara lain dilakukan
untuk melemahkan pihak musuh. Berbagai cara tersebut dapat berupa penyebaran informasi yang menjatuhkan citra dan kewibawaan musuh, menyelenggarakan black
campaign terhadap musuh, atau penyusupan ke dalam pihak lawan yang
kesemuannya bertujuan akhir untuk menghancurkan kekuatan musuh.
Sedangkan Perang Proxy atau Proxy War adalah sebuah kronfrontasi antara dua
kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari
konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung
yang beresiko pada kehancuran fatal. Biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai
pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa non state actors yang
dapat berupa LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan. Singkatnya Proxy
War merupakan kepanjangan tangan dari suatu negara yang berupaya mendapatkan
kepentingan strategisnya namun menghindari keterlibatan langsung suatu perang
yang mahal dan berdarah. Melalui Proxy War ini tidak dapat dikenali dengan jelas
siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actors dari jauh.
Negara musuh akan membiayai semua kebutuhan yang diperlukan oleh non state
actors dengan imbalan mereka mau melakukan segala sesuatu yang diinginkan
penyandang dana untuk memecah belah kekuatan musuh. Motif Proxy War yang
dilakukan oleh negara-negara besar dalam beberapa kasus adalah:
a. Kekuasaan atas politik dan isu keamanan (security).
b. Ekonomi baik menggunakan hard power dan soft power.
Pada masa perang dingin yang penuh dengan nuansa statism, self-help, dan survival
maka masing-masing negara mementingkan isu keamanan (security). Kepentingan
keamanan sekaligus juga kepentingan politik sehingga proxy yang dilakukan berkaitan
dengan dua isu tersebut (high politics).
Pasca …
Pasca perang dingin dimana isu perang nuklir tidak lagi menjadi isu utama maka yang
muncul adalah isu ekonomi, teknologi, Hak Azasi Manusia (lebih tepat lagi dalam
perpsektif ilmu hubungan internasional adalah human security), dan isu lingkungan.
Bahkan dewasa ini, struggle for power and the power of influence berlangsung di luar
isu keamanan dan politik walaupun pada akhirnya tetap menyentuh kepentingan keamanan dan politik internasional maupun politik domestik suatu negara. Pada
hakikatnya segala bentuk proxy yang dilakukan oleh kekuatan besar pada suatu
negara baik melalui elit politik maupun Non-Governmental Official (NGO) adalah
dalam rangka struggle for power ataupun power of influence. Motif ini belum tentu ingin
menduduki, karena akan berhadapan dengan lembaga internasional dan negaranegara lainnya. Namun demikian dalam beberapa kasus intervensi dilakukan untuk
mengganti rezim yang berkuasa (seperti halnya Arab Spring), mempengaruhi
pemimpin politik (Amerika Latin dan Afrika), dan tentunya pada akhirnya
melanggengkan kekuasaan negara-negara besar di panggung politik internasional
baik dalam kerangka kekuasaan (power) maupun pengaruh (influence).
Perang Proxy dilakukan dengan menggunakan kelompok-kelompok lokal suatu
negara yang berasal dari aktor negara maupun non negara. Penguasaan politik
maupun militer tersebut tidak terlepas dari kepentingan negara-negara besar (major
powers) baik dalam kerangka pertarungan kekuasaan (struggle for power) atau
pertarungan pengaruh (the power of influence). Pola konflik bersenjata saat ini
mengalami perubahan yang signifikan sehingga memengaruhi kecenderungan bentuk
konflik kontemporer di dunia. Hal ini disebabkan adanya perkembangan teknologi
militer, keinginan untuk mengurangi jatuhnya korban, biaya perang yang tinggi dan
semakin ketatnya penerapan kaidah-kaidah hukum dan konvensi internasional. Pola
untuk menguasai ruang tidak lagi dilakukan secara frontal, melainkan dilakukan
dengan cara-cara nonlinier, tidak langsung, dan bersifat Proxy War.
Berikut ini merupakan hasil diskusi akademis tentang Proxy War dengan beberapa
lembaga pendidikan di negara kita yang hasilnya dapat disimak sebagai berikut:
a. Universitas …
a. Universitas negara kita , Depok, Jawa Barat tanggal 10 Maret 2014. Dalam diskusi
akademik, kalangan terpelajar Universitas negara kita menyampaikan bahwa Proxy War
dapat dilakukan pihak asing terhadap negara kita dalam bentuk sebagai berikut:
1) Menjadikan negara kita yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 200 juta
sebagai pasar untuk menjual hasil komoditas negara musuh.
2) Menghambat pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) negara kita agar kualitasnya tetap rendah.
3) Pelajar negara kita diberikan beasiswa yang tinggi, dimanjakan dan
dilakukan indoktrinasi untuk selanjutnya secara tidak sadar dijadikan agen
untuk kepentingan negara musuh. Selanjutnya menjadikan agen-agen
tersebut sebagai calon pemimpin bahkan presiden negara kita yang nantinya
dapat dikendalikan oleh negara musuh untuk kepentingan strategisnya.
4) Melakukan investasi secara masif ke negara kita sehingga dapat menguasai
sektor srategis di negara kita .
4) Bekerjasama dengan negara-negara lain membuat fakta perdagangan
dan/atau menciptakan pasar bebas untuk selanjutnya menekan dan
mengembargo produk-produk negara kita .
6) Melakukan suap dan kolusi terhadap anggota legislatif negara kita sehingga
dapat mengendalikan dan menggiring setiap keputusan hukum dan politik
strategis negara kita sesuai kepentingan negara musuh.
7) Menciptakan kelompok-kelompok teroris di negara kita sehingga negara kita
dituduh dan dicap sebagai negara teroris. Dengan tuduhan ini, negaranegara berkepentingan akan mudah untuk mengintimidasi dan masuk ke
negara kita dengan dalih mengikis terorisme sebagai ancaman peradaban
dunia.
8) Membeli …
8) Membeli dan menguasi media massa, baik media cetak maupun media
elektronik dalam rangka pembentukan opini publik serta menguasai alat
komunikasi strategis seperti satelit sehingga dapat memonitor dan
menyadap segala percakapan strategis pejabat negara kita .
9) Memecah belah dan menghancurkan generasi muda negara kita melalui adu
domba dan budaya asing, seperti gaya hidup sex bebas, narkoba dan lainlain.b. Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur tanggal 25 Maret 2014. Dalam
diskusi akademik, kalangan terpelajar Universitas Brawijaya menyampaikan bahwa
pihak asing dapat menyampaikan Proxy War terhadap negara kita dalam bentuk
sebagai berikut:
1) Menjadikan negara kita tergantung terhadap negara-negara berkepentingan
dalam berbagai aspek, seperti keuangan, perdagangan, diplomasi
internasional, keamanan dan lain-lain.
2) Membuat sistem pendidikan negara kita tidak maju dan memiliki kualitas
yang rendah.
3) Melakukan indoktrinasi terhadap kalangan terpelajar negara kita yang sedang
belajar di negara berkepentingan agar mereka secara tidak sadar mau
menjadi agen-agen musuh di negara kita yang menguntungkan negara
musuh.
5) Melakukan intimidasi terhadap kalangan terpelajar negara kita yang dikaitkan
bantuan pendidikan untuk menghilangkan semangat dan rasa
nasionalismenya.
6) Menguasai dan menguras sumber kekayaan alam (SKA) negara kita
sebelum rakyatnya pintar dan kualitas pendidikan masyarakatnya tinggi.
7) Menguasai semua investasi di negara kita agar Indusutri negara kita tidak
berkembang dan terus menjadi konsumen bagi produk-produk komuditas
negara musuh.
8) Memanfaatkan …
8) Memanfaatkan kepandaian kalangan terpelajar negara kita sehingga negara
berkepentingan mendapatkan keuntungan darinya.
c. Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jawa Barat tanggal 30 April 2014.
Dalam diskusi akademik, kalangan terpelajar Institut Teknologi Bandung
menyampaikan bahwa pihak asing melancarkan Proxy War terhadap
negara kita dalam bentuk sebagai berikut:1) Membuat kerjasama di segala bidang untuk menguasai negara kita .
2) Mencari Informasi tentang potensi dan kekurangan negara kita sebagai
bahan untuk melakukan kerjasama dengan negara kita . Apabila
negara kita mau bekerjasama maka akan dijadikan mitra kerja, namun
jika negara kita menolak untuk bekerjasama maka negara kita akan
dijadikan musuh.
3) Melakukan barter atau pertukaran antara teknologi negara musuh
dengan kekayaan alam negara kita . Untuk melancarkan hal ini, maka
perlu dilakukan penyuapan kepada pejabat pengambil keputusan
negara kita yang membidangi hal ini.
4) Mempelajari karakter masyarakat negara kita dan selanjutnya
menciptakan ketergantungan di berbagai bidang, termasuk budaya.
Sebagai contoh budaya K-Pop dari Korea.
5) Dengan melihat negara kita dimana kesejahteraan penduduknya belum
merata dan adanya beberapa daerah yang imfrastrukturnya masih
minim, maka negara berkepentingan akan memberikan bantuan
pendidikan kepada masyarakat tersebut sambil melakukan indoktrinasi
kepada generasi muda negara kita untuk melepaskan diri dari negara kita .
6) Memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa dengan ikatan dinas
yang lama sehingga menguntungkan negara musuh.
7) menghancurkan …
7) Menghancurkan pemuda negara kita dengan penyebaran narkoba,
budaya sex bebas dan hidup konsumtif agar generasi muda negara kita
tidak dapat menjadi pemimpin di negaranya.
8) Mencari potensi konflik di negara kita untuk selanjutnya membuat konflik
dan kemudian bertindak sebagai pahlawan dengan cara memberi
bantuan kepada negara kita . Namun, jika negara kita tidak kooperatif
maka akan dihembuskan isu-isu disintegrasi dan pemberontakan.
9) Melakukan penelitian tentang potensi-potensi konflik di negara kita dan
negara-negara tetangganya untuk selanjutnya menggunakan negaranegara tetangga negara kita sebagai kepanjangan tangan kepentingan
negara musuh.
d. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta tanggal 19 Juni 2014.
Dalam diskusi akademik dengan peserta PPRA LII Lemhannas RI, peserta
menyampaikan bahwa pihak asing dapat melancarkan proxy war terhadap
negara kita dalam bentuk sebagai berikut:
1) Mendorong pengusaha-pengusaha negara musuh untuk melakukan
investasi besar-besaran di negara kita sehingga pada akhirnya dapat
mengendalikan kebijakan strategi ekonomi negara kita dan menguasai peran
penting kegiatan ekonomi di negara kita mulai dari hulu sampai hilir.
2) Menguasai sumber kekayaan alam negara kita dengan cara yang sistematis.
Pertama, melakukan diplomasi untuk melakukan kerjasama dengan
negara kita . Jika melalui diplomasi tidak berhasil, maka bekerja sama dengan
negara-negara lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk melakukan
ekspansi pengaruh strategis ke negara kita . Jika hal ini juga tidak berhasil,
maka akan dilakukan invasi militer ke negara kita .
3) Negara musuh melalui pakta kerjasama ekonomi menguras sumber
kekayaan alam negara kita .
4) Menciptakan …
4) Menciptakan konflik di negara kita sehingga negara kita tidak dapat
memproduksi barang-barang komoditas dan negara berkepentingan
dengan mudah masuk ke negara kita , menguasai pasar negara kita serta
menjual produk-produknya.
5) Mengirimkan agen-agen intelijen ke negara kita untuk menguasai lembaga
eksekutif, legislatif, dan yudikatif sehingga dapat membuat produk hukum
yang menguntungkan iklim investasi negara berkepentingan di negara kita
dalam rangka mengeksploitasi sumber kekayaan alamnya.
6) Membangun strategi global dalam rangka menjadikan negara kita sebagai
bagian dari suatu komunitas internasional yang harus mematuhi aturanaturan internasional. Dengan demikian, negara kita tidak akan bisa menolak
kebijakan yang telah ditetapkan komunitas tersebut walupun merugikan
kepentingan domestik negara kita .
7) Melakukan negosiasi kerjasama ekonomi dengan negara kita dengan
disertai diplomasi dan intervensi intimidatif kepada pejabat pemangku
kebijakan di bidang ekonomi.
8) Mencari dan menciptakan calon pemimpin negara kita sedini mungkin
sehingga nantinya dapat dipengaruhi dan menjadi pemimpin boneka yang
dapat dikendalikan dan membuat kebijakan-kebijakan yang melindungi
kepentingan negara musuh.
9) Melancarkan diplomasi internasional, operasi intelijen dan perang asimetris
secara bersama-sama untuk mempengaruhi proses pembuatan kebijakan
strategis pemerintah negara kita .
13. Indikasi Proxy War di negara kita dan Contoh-contohnya. Proxy war telah berlangsung
di negara kita dalam bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara
lain:
a. Gerakan Separatis. Lepasnya Timor Timur dari negara kita yang dimulai dengan
pemberontakan bersenjata, perjuangan diplomasi sampai dengan munculnya
referendum …
referendum merupakan contoh Proxy War yang nyata. Paul Cleary menyatakan
bahwa konflik yang terjadi di Timor Timur selama 40 tahun sebenarnya
merupakan konspirasi untuk mengekplorasi minyak dan gas di Laut Timor.
Minyak di Laut Timor yang berada di garis tengah antara Timor Leste dan
Australia menarik perhatian pemerintah Australia sejak tahun 1960-an. Namun,
Portugal yang saat itu berkuasa atas Timor Portugis malah memberikan konsensi
pengeboran minyak kepada perusahaan asal Amerika Serikat, Oceanic
Exploration. Pada tahun 1972, negara kita dan Australia akhirnya menandatangani
persetujuan garis batas laut antara kedua negara tanpa mengikutsertakan Portugal. Perjanjian ini dibuat tidak berdasarkan peraturan Internasional tentang
“median line” dalam menentukan batas wilayah perairan suatu negara melainkan
berdasarkan negosiasi antara kedua belah pihak. Hasilnya, secara kasatmata
merugikan negara kita karena kehilangan wilayah perairan yang cukup luas untuk
Australia. Namun, perjanjian batas laut ini ternyata masih meningggalkan celah
kosong tampak kepemilikan yang berseberangan dengan Timor, yang akhirnya
dikenal dengan celah Timor.
Celah Timor tanpa diduga menyimpan minyak dan gas bumi dalam jumlah yang
fantastis. Pada tahun 1974, perusahaan minyak Australia bernama Australian
Woodside kembali menemukan ladang minyak di laut Timor yang dikatagorikan
oleh para ahli geologi sebagai “Sumber Kelas Dunia” yang bernama Greater
Sunrise. Australia sebagai negara yang merasa mampu untuk mengeksplorasi
daerah tersebut walaupun dengan modal yang sangat besar berusaha untuk
menguasai cadangan minyak tersebut. Setelah Timor Timur menjadi provinsi ke-
27 dari Republik negara kita pada 1976, pada tahun 1978 Australia menjadi
negara pertama yang mengakui Timor Timur sebagai bagian dari Republik
negara kita dan pada 1979 dimulailah perjanjian pengolahan Celah Timor antara
negara kita dan Australia.
Belajar dari pengalaman penentuan batas wilayah laut 1972, negara kita menolak
proposal yang diajukan Australia. Perjanjian pengolahan ini akhirnya jalan
ditempat selama 10 tahun sampai dengan pada tahun 1989 kedua negara
menyetujui …
menyetujui pembentukan Zona Kerjasama di Celah Timor dengan pembagian
keuntungan 50/50. Tidak berhenti sampai disini, Australia ingin menguasai
kandungan minyak di celah Timor dengan pembagian yang lebih besar.
Melalui isu Hak Asasi Manusia, Australia menyerukan perlunya penentuan nasib
sendiri untuk rakyat Timor Timur. Berbagai demonstrasi dengan tuntutan agar
negara kita melepaskan Timor Timur terjadi didalam maupun luar negeri. Di jalur
diplomatik, Australia juga membujuk PBB untuk mengeluarkan sebuah Resolusi
Dewan Keamanan agar menginjakan pasukan multinasional dibawah pimpinannya masuk ke Timor Timur dengan alasan kemanusiaan, menghentikan
kekerasan dan mengembalikan perdamaian. Pengerahan pasukan Australia ke
Timor Timur yang telah direncanakan selama berminggu-minggu bahkan
berbulan-bulan sebelum keputusan referendum diambil oleh pemerintah
negara kita , akhirnya mendapat dukungan dunia internasional.
Pasca berdirinya Timor Leste, Australia akhirnya memiliki partner baru dalam
negosiasi pengolahan minyak di Celah Timor, yaitu Republik Demokratik Timor
Leste (RDTL). Australia sangat paham bahwa RDTL membutuhkan dana yang
sangat besar untuk membangun negaranya dan dana tersebut hanya bisa
diperoleh melalui eksplorasi sumber daya alam di Laut Timor. Maka pada tanggal
20 Mei 2002 saat Timor Leste mendapatkan kemerdekaannya dari PBB,
Australia dan Timor Leste melakukan perjanjian pengolahan minyak bersama di
Laut Timor. Namun, perjanjian lanjutan tentang pembagian keuntungan antara
kedua negara sampai sekarang belum menemui titik temu. Pihak Australia pun
tidak mau mundur atas penawaran pembagian keuntungan yang diajukannya
karena jika RDTL tidak mau menindaklanjuti perjanjian pengolahan Celah Timor
dengan Australia berarti tidak akan nada investor yang bisa mengolah sumber
daya minyak Laut Timor dan resiko RDTL terpuruk dalam jurang kehancuran
akan besar. Setelah melewati perjuangan panjang, akhirnya Australia memiliki
posisi tawar untuk pengolahan Laut Timor yang lebih kuat dihadapan RDTL
dibandingkan saat Timor Timur masih menjadi bagian dari Republik negara kita .
b. Demostrasi …
b. Demonstrasi Massa. Demonstrasi massa yang berlangsung selama ini tidak
semuanya memiliki tujuan dan permasalahan yang jelas. Bahkan sering ditemui
demonstran yang tidak mengetahui apa yang akan diperjuangkan dalam
demonstrasi tersebut. Demonstrasi yang membawa tuntutan tidak masuk akal
dan bersifat memaksa patut dicurigai sebagai indikasi adanya Proxy War yang
tengah berlangsung di negara kita . Demonstrasi buruh dan pekerja pabrik yang
menuntut kenaikan gaji yang tidak wajar, penghapusan kontrak kerja atau
outsourcing dan tuntutan pemberian insentif bulanan dengan ancaman
penggantian manajemen perusahaan atau mogok kerja merupakan contoh demonstrasi yang irasional karena tuntutan-tuntutan tersebut jelas sulit untuk
dipenuhi oleh perusahaan. Mengapa hal ini terjadi? Karena dalam Proxy War
selalu mengeksploitasi hal-hal sensitive yang berkaitan dengan kepentingan
publik, seperti buruh dan lain-lain dengan tujuan untuk melumpuhkan
perusahaan-perusahaan domestik agar tidak mampu bersaing dengan
perusahaan luar negeri dalam pasar global. Akibat dari demonstrasi buruh yang
terjadi sepanjang tahun 2013, sebanyak 19 perusahaan di Jabodetabek milik
warga negara negara kita harus gulung tikar dan terpaksa merumahkan ribuan
pekerjanya.
Bukan saja di Jabodetabek, perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Sumatera
dan Kalimantan juga mengalami hal yang sama. Dari 20 perusahaan kelapa sawit
di pulau Sumatera yang pernah di demonstrasi oleh pekerjanya, semuanya
adalah milik pemerintah atau swasta negara kita . Bahkan pada 3 Januari 2013,
sekitar 3.500 buruh kelapa sawit PT. Globalindo Agung Lestari (GAL) melakukan
aksi demonstrasi di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas untuk menuntut
agar mereka di PHK dan selanjutnya manajemen pabrik dialihkan ke PT. Genting
Plantation Nusantara dari Malaysia.
c. Penerapan Regulasi yang Merugikan. Framework Convention on Tobacco
Control (FCTC) merupakan produk perjanjian internasional yang diterbitkan atas
prakarsa World Health Organization (WHO) dan Amerika serikat. Regulasi ini
diadopsi oleh Majelis Kesehatan Dunia pada 21 Mei 2003 dan mulai berlaku pada
27 Februari 2005. FCTC menggunakan label kesehatan sebagai dalih
pengaturan …
pengaturan tembakau secara internasional. Namun materi FCTC sendiri lebih
banyak mengatur masalah tata niaga, seperti pengurangan pasokan,
pembatasan industri, standarisasi produk, CSR (Corporate Social responsibility)
dan pajak Industri Hasil Tembakau (IHT). Peraturan internasional ini bertujuan
untuk menekan semua negara agar melemahkan usaha tembakau dalam
negerinya dengan alasan kesehatan.
FCTC mengatur kandungan rokok dan larangan bau aromatik (cengkeh) untuk
dipakai dalam produk rokok. Peraturan FCTC juga mengatur diversifikasi penggantian tanaman tembakau ke tanaman lain. Diversifikasi lahan ini akan
mematikan industri rokok kretek di negara kita dan menjadi ancaman gulung tikar
pabrik rokok kelas menengah kebawah yang sebagian besar merupakan industri
rumahan. UKM rokok nasional akan tertekan karena aturan tarif cukai yang tinggi.
Keberadaan FCTC tidak bisa menekan jumlah rokok yang dikonsumsi,
melainkan merebut pasar rokok kretek di negara kita untuk diisi oleh rokok putih
dengan tembakau impor yang diklaim kandungan tar dan nikotinnya rendah.
Melalui FCTC dengan serangkaian isu kesehatan, industri global menekan
pertanian dan industri nasional suatu negara, termasuk negara kita . Padahal 6,1
juta penduduk negara kita menggantungkan hidupnya pada industri hasil
tembakau dan pemasukan negara dari cukai rokok mencapai Rp. 10,4 triliun.
c. Peredaran Narkoba. Penyalahgunaan narkoba di negara kita diyakini memiliki
keterkaitan dengan strategi Proxy War. Hal tersebut dilakukan untuk merusak
generasi muda negara kita sehingga bangsa negara kita dimasa depan tidak
memiliki generasi yang berkualitas tinggi. Direktur Diseminasi Informasi Badan
Narkotika Nasional (BNN) Drs. Gun Gun Siswadi, M.Si mengatakan bahwa “
kalau korupsi korbannya adalah ekonomi dan uang negara yang dicuri,
sementara terorisme adalah nyawa orang yang tidak berdosa, sedangkan
kejahatan narkotika adalah generasi yang hilang atau lost generation”.
Peredaran narkoba di negara kita sudah merajalela dengan berbagai bentuk dan
sampai ke daerah perbatasan serta pelosok pedalaman. Ditresnarkoba Polda
Metro …
Metro Jaya pada periode Juli sampai dengan September 2019 berhasil
menangkap 12 tersangka pengedar Narkoba jenis sabu dan Extacy jaringan
Jakarta-Pekanbaru-Malaysia. Polisi menyita sedikitnya 18 kilogram (kg) sabu,
4.132 butir pil Extacy dan bahan baku pembuat Extacy (Press Release Kabid
Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, pada hari
Rabu, tanggal 11 September tahun 2019). Selain itu juga pihak BNN berhasil
menangkap 7 pemasok Narkoba di dua tempat hiburan malam di wilayah Jakarta
Barat. Pihak BNN berhasil menyita 3.000 butir Extacy jenis Minion. Dan masih
banyak lagi tempat-tempat hiburan malam, rumah makan dan tempat rekreasi yang menjadi pusat peredaran narkoba. Seakan-akan aparat berwajib tak kuasa
mengendalikan derasnya peredaran obat-obatan terlarang di negara kita .
negara kita dengan jumlah penduduk yang besar dan tingkat prevalensi yang
tinggi memang merupakan pasar yang sangat menarik dan menguntungkan bagi
Bandar narkoba yang umumnya merupakan sindikat internasional. Jika diakhir
abad ke-20 negara kita masih berstatus sebagai negara transit, maka kini
negara kita sudah beralih menjadi negara konsumen. Pemakai narkoba menurut
data BNN mengalami kenaikan dari 1,5 % penduduk pada tahun 2005 menjadi
2,6 % di tahun 2013 dan diperkirakan akan mencapai 2,8 % di tahun 2015 yang
artinya lebih dari 5,1 juta penduduk negara kita menyalahgunakan narkoba. Selain
itu angka kematian tiap tahun akibat narkoba berada pada kisaran 15.000 jiwa.
Fakta-fakta diatas sangat memprihatinkan dan dapat menghancurkan generasi
muda untuk jangka panjang. Narkoba telah menyerang secara massif mulai dari
kalangan eksekutif muda sampai dengan anak sekolah. Melalui konspirasi
internasional, generasi muda negara kita tanpa sadar dapat dapat dihancurkan
tanpa harus menggunakan kekuatan bersenjata. Aparat pemerintah pun sampai
saat ini masih kewalahan untuk mencegah dan menguranginya.
e. Bentrok Antar Kelompok. Di bidang pendidikan dan generasi muda, masih
banyak kita temui adalah perkelahian dan aksi anarkis antar pelajar dan
kalangan terpelajar . Pelajar SD, SMP, SMA bahkan kalangan terpelajar terlibat perkelahian antar
sesama pelajar. Dalam tiga tahun terakhir, setidaknya ada 41 kasus perkelahian
antar kalangan terpelajar , apakah itu antar fakultas dalam universitas yang sama antar
universitas. Selain perkelahian antar kalangan terpelajar , juga tercatat sedikitnya 21
kasus pembakaran fasilitas kampus oleh kalangan terpelajar terjadi dalam 3 tahun
terakhir. kalangan terpelajar dalam menyalurkan aspirasinya kadang juga diiringi dengan
aksi pengrusakan fasilitas pemerintah dan objek vital, seperti kendaraan dinas
atau stasiun pompa bensin. Bahkan beberapa kali terjadi perkelahian antara
kalangan terpelajar dengan warga masyarakat dan aparat keamanan sebagai ekses dari
kegiatan demonstrasi.
Dalam dua tahun ini bentrok antar kalangan terpelajar dengan warga juga telah terjadi
diberbagai lokasi, seperti kalangan terpelajar Universitas Nasional (UNHAN) dengan
warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Oktober 2012, kalangan terpelajar
Universitas Kristen negara kita (UKI) dengan warga Cawang, Jaktim pada 21
Maret 2013, kelompok kalangan terpelajar dengan warga di Makassar dalam unjuk rasa
kenaikan …
kenaikan harga BBM pada Juni 2013, kalangan terpelajar Universitas Muhamadiyah
Makasar dengan warga Gowa pada September 2013, dan kalangan terpelajar
Universitas Galuh dengan warga Ciamis pada bulan Februari tahun 2014.
Generasi muda sebagai sumber daya manusia (SDM), bukan hanya jumlah tetapi
juga kualitas, sangat menentukan keberhasilan negara kita dalam menjaga
Persatuan dan kesatuan. Dalam mengoptimalkan peran masyarakat
menghadapi Proxy War guna mencegah bentrok antar kelompok harus
diberdayakan lewat pelatihan, penyuluhan dan sosialisai Bela Negara kepada
seluruh komponen Masyarakat.
a. Ancaman. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari luar
maupun dari dalam negeri, yang dinilai mengancam atau membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa.
Sedangkan berdasarkan sifat ancaman, hakikat ancaman dapat
digolongkan menjadi dua kategori, yakni ancaman militer dan ancaman
nirmiliter.
b. Ancaman Militer. Ancaman militer yakni ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai memiliki kemampuan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi,
pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase,
aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik
komunal.
c. Ancaman Nirmiliter. Ancaman nirmiliter yakni pada hakekatnya ancaman
yang menggunakan faktor-faktor nirmiliter yang dinilai memiliki
kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nirmiliter dapat
berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan
informasi, serta keselamatan umum.
d. Perang Modern. Perang modern adalah perang yang sangat berbeda dengan
konsep, metode dan teknologi militer sebelumnya, menekankan bagaimana
kombatan harus dimodernisasi untuk menjaga kelayakan pertempuran
mereka. Karena itu, perang modern adalah subjek yang berkembang, terlihat
berbeda di waktu dan tempat yang berbeda. Dalam arti sempitnya, perang
modern hanyalah sinonim dari "perang kontemporer".
Dalam peperangan modern dapat digambarkan atau dijelaskan sebagai bentuk kontrol
dari negara-negara koalisi global yang dimotori oleh negara besar terhadap negara
lain yang tidak mengakomodasi kepentingan negara koalisi tersebut atau
membahayakan negaranya. perang yang dihadapi saat ini adalah perang yang tidak
berbentuk karena bersifat multidimensi, sehingga sangat sulit diidentifikasi apakah
ancaman tersebut merupakan ancaman perang atau bukan. Ancaman yang ada
merupakan perpaduan antara ancaman militer dan non militer, yang diperankan oleh negara atau bukan negara dengan melibatkan pihak ketiga (proxy war). Untuk
menguasai negara sasaran, maka aktor state/non state yang menyelenggarakan
perang dalam bentuk “Perang Modern”, dilaksanakan melalui beberapa pentahapan
dalam perang Proxy.
15. Perang Proxy yang Terjadi di Dunia.
Perang Proxy menjadi hal yang umum sejak berakhirnya Perang Dunia II dan
munculnya Perang Dingin. Hal ini karena sejumlah alasan. Pada masa Perang Dingin,
ini karena terjadi ketakutan bahwa konflik langsung antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet akan mengakibatkan perang nuklir dan kehancuran total dari semua partisipan.
Selain itu, Uni Soviet, terutama menjelang akhir perang dunia, tidak memiliki cukup
sumber daya untuk langsung melawan Amerika Serikat, dan media masih memiliki
pengaruh besar pada kebijakan di Amerika Serikat. Setelah perang besar, media dan
masyarakat umum sering memiliki pandangan antiperang. Ketika ini terjadi, AS
memerlukan untuk memberikan justifikasi yang berat untuk maju berperang. Ketika
tidak dapat melakukannya, Amerika Serikat terpaksa untuk memiliki tangan lain untuk
melakukan perang. Contoh dari situasi ini adalah ketika Amerika Serikat tidak terlibat
langsung dalam Perang Soviet-Afganistan, sebagai gantinya AS memilih untuk
memasok dan mendanai Mujahidin.
Dicatat …
Dicatat bahwa Perang Soviet-Afganistan terjadi empat tahun setelah Perang Vietnam,
dimana AS mendapatkan kerugian besar dan mengalami kekalahan disana.
Berdasarkan ulasan diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa ciri Proxy War adalah:
1) Negara yang menjadi Proxy adalah negara sekutu sang pendukung. 2) Negara
proxifier seringkali merupakan negara adidaya. Dukungan yang bisa berupa dukungan
senjata, ekonomi dan beragam kebutuhan perang, membuat pendukung yang menjadi
proxifier dari perang Proxy memiliki kekuatan yang tidak kokoh. Minimal mereka
memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk ikut serta dalam membantu negara
yang menjadi Proxy, maka dari itu negara adidaya menjadi negara yang paling sering
berposisi sebagai proxifier, 3) Dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan pihak
pertama dan kedua. 16. Pentahapan Perang Proxy.
Proxy war adalah sebuah perang yang terjadi antara dua negara atau dua kubu
dimana negara-negara tersebut tidak terlibat secara langsung, melainkan melibatkan
pihak ke-tiga (peran pengganti). Perang justru terjadi di luar wilayah kedua negara
yang saling bermusuhan. Meskipun perang ini tidak berdampak langsung terhadap
kedua negara, sistem perang ini juga dipakai untuk melawan ‘sekutu’ musuh
mereka, atau membantu sekutu mereka melawan musuh-musuhnya. Sistem perang
ini diharapkan bahwa pihak ketiga tersebut tidak menimbulkan perang skala penuh
selama konflik berlangsung. Pentahapan Proxy War sebagai berikut : tahap I Infiltrasi,
tahap II Eksploitasi, tahap III Politik Adu Domba dan tahap IV Cuci Otak serta tahap V
Invasi/Pencapaian Sasaran. Adapun pentahapan sebagai berikut:
a. Tahap I, Infiltrasi.
Tahap Infiltrasi. Dalam tahap ini dilakukan sebuah infiltrasi melalui bidang-bidang
seperti intelijen, militer, pendidikan, ekonomi, ideologi, politik, sosial budaya atau
kultur dan agama, bantuan-bantuan, kerjasama diberbagai bidang, termasuk
penggunaan media dan informasi. Tahap ini merupakan penjajahan
paradigmatis, dimulai dengan infiltrasi tekanan dan paksaan terhadap negara
sasaran …
sasaran untuk menerapkan isu global sebagai system nilai, norma dan
kepentingan universal yang belum tentu cocok dan bahkan bertentangan dengan
nilai-nilai negara sasaran demi kepentingan aktor tersebut.
b. Tahap II, Eksploitasi.
Dalam tahap ini dilakukan eksploitasi dengan melemahkan dan menguasai
bidang-bidang seperti intelijen, angkatan bersenjata, ekonomi, politik, budaya
dan ideologi, termasuk pendidikan, dimana semua ini sebenarnya adalah titik
berat dari kekuatan suatu negara. Kegiatan intelijen dilakukan dengan
menerapkan aksi penggalangan terhadap kelompok tertentu untuk
mempersiapkan aksi-aksi yang dapat menimbulkan konflik nasional yang dapat
menghambat gerak maju pembangunan nasional. Tahap ini dilakukan
pembentukan sel-sel perlawanan di negara sasaran. Tahap ini merupakan
kelanjutan dari tahap kedua yang ditujukan untuk mematangkan situasi dan
kondisi yang diciptakan agar dapat masuk ke tahap berikutnya.
c. Tahap III, Politik Adu Domba.
Dalam tahap ini dilakukan politik adu domba. Pada tahap adu domba ini
Kekuatan Asing (Konspirasi Global), melakukan upaya kegiatan melalui kaki
tangannya (orang atau tokoh) baik yang menyadari maupun yang tidak
menyadari bahwa dia diperalat oleh kekuatan asing tersebut, media, dan dibantu
sarana maupun prasarana lainnya. Hal ini dilakukan untuk menimbulkan
kekacauan ataupun kekerasan, konflik horizontal (suku, agama, ras, dan antar
golongan) dan menimbulkan perang saudara. Berikutnya bertujuan agar muncul
keinginan memisahkan diri dari NKRI atau tindakan separatisme. Biasanya
dimulai dengan eskalasi pemberontakan, dan pada akhirnya terjadi pertikaian
antar anak bangsa dan perang saudara.
d. Tahap IV, Cuci Otak (Brain Wash).
Dalam tahap ini mereka mempengaruhi paradigma berfikir masyarakat, yakni
paradigma kebangsaan (nasionalisme) menjadi cara pandang yang universal
dengan keutamaan isu-isu global, semisal demokratisasi, lingkungan hidup,
dan …
dan Hak Asasi Manusia, ke dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kemajuan
teknologi dan globalisasi dimanfaatkan untuk mempermudah terbentuknya
masyarakat yang lupa akan jati diri bangsanya (lost generation).
e. Tahap V, Invansi / Pencapaian Sasaran.
Tahap ini adalah tahap akhir dimana tahap ini dilakukan dalam keadaan
terpaksa, jika tahap tahap sebelumnya dinilai belum membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Dalam tahap ini, ketika Wawasan Kebangsaan suatu
negara yang menjadi sasaran telah hancur dan jati diri bangsa menjadi hilang,
maka praktis negara yang menjadi sasaran telah dapat dikuasai, atau negara
sasaran dalam kondisi penguasaan dan terjajah dalam segala aspek kehidupan.
Berikutnya, tinggal membuat negara boneka yang diwakili oleh para komprador.Jika melihat dari kelima fase Perang Proxy tersebut, sadar ataupun tidak sadar,
saat ini telah terjadi Perang Proxy di negara kita , dengan menjalankan strategi
sesuai dengan Perang Modern yang dijelaskan sebelumnya. Kapitalisme
internasional yang dipimpin oleh negara maju beserta koalisi berusaha untuk
mendegradasi Wawasan Kebangsaan, memecah persatuan bangsa agar lemah,
dan akhirnya akan mempengaruhi berbagai keputusan penyelenggara negara,
termasuk pada tujuan akhirnya yaitu menguasai mayoritas sumber daya alam.
KONSEP MENGHADAPI PROXY WAR
Negara negara kita memiliki sumber daya alam dan cadangan energi yang terbentang
di daerah khatulistiwa dunia. Sumber daya alam negara kita menjadi incaran negara
lain yang ingin menguasainya. Caranya adalah dengan perang terselubung atau Proxy
War. Dengan begini, negara yang tak waspada akan dengan mudah ditaklukkan.
Proxy War atau perang tanpa bentuk merupakan cara perang baru. Pihak-pihak yang
hendak menguasai wilayah lain menggunakan pihak ketiga sebagai senjata utama
sebenarnya bangsa negara kita memiliki banyak potensi, kekuatan dan keungulankeunggulan yang dimiliki oleh berbagai komponen bangsa tetapi keunggulankeunggulan tesebut tidak dipakai untuk bersatu, tetapi justru dipakai untuk
saling bertentangan. Dengan konsep perang modern, utamanya Proxy war, dimana
musuh tidak terlihat dan dilakukan oleh non state aktor yang dikendalikan oleh negara
musuh, maka pertanyaan yang muncul kemudian apakah pertikaian antar kelompok
yang terjadi di negara kita bukan disengaja diciptakan dan didesain oleh aktor dalam
negeri yang dikendalikan oleh negara lain. Apa yang bisa dilakukan seluruh rakyat
negara kita untuk mencapai tujuan Nasional? Apa modal NKRI dalam rangka
menangkal setiap ancaman bangsa? Dalam naskah ini akan diuraikan pengembangan
kekuatan menghadapi peperangan masa depan, strategi dan cara menghadapi
peperangan masa depan (Proxy War).
18. Pengembangan Kekuatan Menghadapi Peperangan Masa Depan.
a. Modal geografi.
Posisi negara kita yang berada tepat di garis khatulistiwa menempatkan negara kita
dalam wilayah tropis yang hanya mengalami dua jenis musim yaitu kemarau dan
penghujan. Dengan dua musim tersebut, sebagaimana juga dimiliki negaranegara lain disekitar garis ekuator, negara kita memiliki potensi vegetasi dan
bercocok tanam sepanjang tahun. Sementara itu dari sudut
pandang …
pandang ketersediaan air bersih, data menunjukan bahwa negara kita masih
memiliki lebih dari 5.000 m3 air bersih per kapita per tahun. Lebih banyak
dibandingkan negara-negara lain seperti India, Banglades dan Korea Selatan
serta negara-negara Benua Afrika yang saat ini telah mengalami krisis air bersih.
Selain itu, kita juga diberikan bonus anugerah kekayaan alam hayati dan non
hayati yang berada di permukaan dan di bawah perut bumi negara kita yang
sangat beragam dan melimpah.
b. Modal Demografi.
negara kita memiliki sejarah sebagai bangsa yang disegani dan dikagumi oleh
bangsa-bangsa lain didunia. Nilai-nilai luhur rakyatnya dan kearifan lokal
masyarakatnya mampu menyatukan keanekaragaman budaya, tradisi dan adat-istiadat dalam ikatan kebersamaan yang saling menghormati dan menghargai.
Tak heran jika ada dua kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah hampir
seluruh Asia Tenggara, yaitu Sriwijaya dan Majapahit. Lantas apakah modal
demografi bangsa negara kita tersebut?
c. Kearifan Lokal dan Pancasila.
Nilai-nilai asli negara kita terbukti mampu mengakomodir semua kepentingan
kelompok menjadi perpaduan yang serasi dan harmonis. Nilai-nilai tersebut
merupakan kearifan lokal yang dapat membawa negara kita ke puncak kejayaan,
diantaranya semangat gotong royong, tolong menolong, kemajemukan dan budi
pekerti. Semangat gotong royong merupakan kearifan lokal bangsa negara kita
yang ada sejak nenek moyang kita. Sebagai contoh, apabila di suatu masyarakat
di daerah pegunungan merasa adanya kerawanan tanah longsor atau banjir,
maka seluruh warga akan bekerja bersama-sama mengerjakan pekerjaan
treasuring untuk menghindari bencana tersebut tanpa mengharapkan upah atau
imbalan, namun semata-mata agar tidak ada warga yang menjadi korban
bencana alam. Semangat tolong menolong ditunjukan ketika salah satu warga
yang memiliki hajat, entah itu perkawinan atau pindah rumah, maka seluruh
warga tanpa diperintah akan menyumbangkan tenaga dan material yang dimiliki
guna menyukseskan hajat tersebut. Jiwa kemajemukan sangat
terlihat …
terlihat dalam kehidupan bermasyarakat, dimana ketika dihadapkan pada
pekerjaan bersama, tak seorangpun warga yang memandang latar belakang
suku, agama, ras atau golongan. Mereka meleburkan diri untuk kepentingan
bersama dan memelihara keharmonisan umum. Sedangkan budi pekerti
merupakan ajaran hidup yang diturunkan oleh nenek moyang bangsa negara kita
agar selalu menghormati dan menghargai orang lain, serta memperlakukan
orang lain seperti memperlakukan diri sendiri. Menghindari sikap sombong,
angkuh atau sifat lain yang dapat menimbulkan perselisihan. Pelajaran budi
pekerti yang dulu diajarkan di sekolah telah dihilangkan. Jika dulu kenaikan kelas
mensyaratkan nilai pelajaran Pendidikan Moral Pancasila diatas angka 7, saat ini
tidak demikian. Nilai-nilai kearifan lokal tersebut merupakan sifat-sifat asli bangsa kita, namun
telah diracuni dan dikaburkan oleh kekuatan asing. Budaya kebersamaan luntur
oleh pragmatis transaksional. Kerja bakti lingkungan yang dimaksudkan sebagai
media komunikasi antar warga dan menimbulkan rasa ikut memiliki fasum/fasos,
dianggap sebagai kegiatan formalitas yang dapat ditinggalkan dengan cara
membayar sejumlah uang. Ruang publik sebagai tempat berkumpulnya warga
tidak dijadikan prioritas dalam program pembangunan. Saling sapa antar warga
menjadi hal yang aneh, bahkan antar tetangga pun tidak kenal satu dengan
lainnya. Semangat kebersamaan luntur manjadi sikap individualistis dan apatis.
Perlu kita ingatkan sedikit tentang sejarah peradaban Cina, dimana bangsa Cina
pernah dipimpin oleh dinasti yang hanya berumur 16 tahun. Suatu rentang waktu
yang sangat pendek bagi suatu dinasti di Cina. Dinasti ini bernama Dinasti Qin
yang dipimpin oleh Qin Shi Huang. Mengapa umur dinasti Qin sangat pendek?
Dinasti Qin memiliki raja yang bertangan besi dan menginnginkan seluruh
wilayah daratan Cina disatukan dalam pemerintahannya. Penyatuan ini
menurutnya dapat dilakukan jika ada aturan dan hukum yang mengatur semua
aspek kehidupan masyarakat dan memberikan hukuman berat kepada siapapun
yang melanggar aturan tersebut.
Dalam …
Dalam waktu singkat, banyak warga dan pejabat negara yang harus menjalani
hukuman karena melanggar peraturan. Semakin lama semakin banyak warga
negaranya yang divonis dan dipenjara. Hal ini akhirnya memicu perang saudara
dan pemberontakan atas kaisar Qin Shi Huang dan menjatuhkan dinastinya yang
masih seumur jagung. Kenapa pemerintahan terpusat dan berlandaskan hukum
tidak bertahan lama pada jaman dinasti Qin? Ada empat hal yang menyebabkan
kegagalan kaisar Qin Shi Huang menerapkan pemerintahan legalitas saat itu.
Pertama, elit dan warga yang semula menyusun aturan dan berorientasi pada
moralitas (baik atau buruk) berubah menggunakan aturan tersebut sebagai
penentu perilaku “benar atau salah”, bahkan akhirnya melupakan tujuan awal
untuk membangun kenyamanan masyarakat berdasarkan aturan bersama dan sebaliknya menjadikan aturan hukum sebagai senjata untuk mencari kesalahan
pihak lain.
Kedua, legalisasi nilai-nilai dan norma moral dalam aturan atau undang-undang
ternyata sulit untuk diterapkan karena rakyat belum siap diatur secara rigid dan
disisi lain penegak hukum juga belum sepenuhnya berbuat benar sesuai semua
aturan hukum yang berlaku. Ketiga, hukum dan aturan yang semula diinginkan
sebagai alat penguatan sosial akhirnya berubah menjadi alat untuk saling
melemahkan antar komponen bangsa sehingga memicu perang saudara yang
akhirnya meruntuhkan pemerintahan.
Dan keempat, sesuai kodratnya bahwa manusia adalah tempatnya berbuat salah
dan khilaf. Tuhan selalu memaafkan hambanya yang tidak sengaja melakukan
kesalahan dan hanya membenci hambanya yang jahat, yaitu hambanya yang
berniat untuk mengulangi kesalahannya dan tidak mau berusaha untuk
memperbaiki diri. Nilai moral yang bisa kita ambil dari cerita Dinasti Qin Shi
Huang bahwa tidak ada ketertiban dan ketentraman masyarakat tanpa hukum,
namun dalam pemerintahan legalitas yang menganut berbagai aturan hukum
dan perundang-undangan sangat diperlukan kearifan lokal dan sosial agar suatu
bangsa semakin kuat. Dan negara kita telah memiliki Pancasila dimana dalam
nilai-nilai yang dikandungnya mengajarkan kepemimpinan dengan hikmat
kebijaksanaan.
Dr. Otto …
Dr. Otto Scharmer seorang dosen di Massachusetts Institue of Tecnology (MIT)
Amerika Serikat dan pendiri Presencing Institute mengatakan bahwa demokrasi
baru yang lebih berdaya tahan dan tangguh adalah demokrasi yang
mengedepankan 4 (empat) hal, yaitu dialogis, partisipasi langsung masyarakat,
turun ke bawah dan digital. Keputusan yang diambil dalam sistem demokrasi ini
berasal dari kesepakatan seluruh perwakilan masyarakat dan bukan berasal dari
satu kelompok. Di masa yang akan datang, lanjut Scharmer, dunia, negara,
provinsi, kabupaten/kota, komunitas dan lembaga akan bersama-sama
membentuk “global forum” dalam semangat dan komitmen memilih tanpa harus
menghakimi, menentukan tanpa harus menyalahkan, memutuskan tanpa harus
merendahkan, menonjolkan tanpa harus meniadakan, unity in diversity (Bhineka Tunggal Ika), dan semangat gotong royong karena semangat inilah yang
dibutuhkan masyarakat dunia untuk menuju peradaban yang kuat dan madani
penuh kehangatan dan kebersamaan.
Demikian pula sila-sila dalam dasar negara Pancasila, merupakan pedoman
ampuh yang tak lekang oleh waktu dan jaman. Sila pertama Ketuhanan Yang
Maha Esa merupakan pedoman dalam cara kita beragama. Sila kedua,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab merupakan pedoman dalam berinteraksi
dengan sesama manusia, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia. Sila
ketiga, Persatuan negara kita , merupakan pedoman cara kita bernegara, kekuatan
kita dalam bernegara adalah persatuan, bukan lainnya. Sedangkan sila keempat,
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” merupakan pedoman dalam berdemokrasi. Jika semua itu kita
jalankan dengan baik, niscaya sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
negara kita niscaya akan dapat kita capai. Namun, seiring dengan derasnya arus
globalisasi, nilai-nilai tersebut sudah mulai terkikis. Untuk itu, seluruh komponen
bangsa harus memperkuat diri dan menyatukan tekad untuk kembali kepada
nilai-nilai asli dan kearifan lokal bangsa negara kita dan mempedomani dan
mengimplementasikan kembali Pancasila secara benar dan utuh dalam setiap
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
19. Strategi …
19. Strategi dan Cara Menghadapi Peperangan Masa Depan (Proxy War).
a. Generasi Muda negara kita .
Generasi muda adalah regerasi baru yang cepat atau lambat akan menggantikan
generasi sebelumnya. Regenerasi ini terjadi secara alamiah. Generasi muda
adalah pelari estafet berikutnya dalam dunia kompetisi di dunia ini. Setiap
generasi punya tantangannya sendiri karena perubahan struktur sosial, global,
dan juga perkembangan teknologi. Generasi muda negara kita yang telah berlalu
menjawab tantangan jamannya dengan cara mereka. Kita bisa bilang setuju atau
tidak setuju, tapi tindakan mereka yang membuat kita berada disini dalam kondisi
seperti ini. Bagaimana generasi muda negara kita sekarang dan tantangannya? Salah satu
cara paling mudah dan bisa dipertanggungjawabkan adalah dengan melihat
kualitas sumber daya manusia. Mari kita simak Human Development Index (HDI)
2016 negara kita berada di peringkat 113 dari 188 negara. Beberapa pihak lantas
membandingkannya dengan peringkat negara kita di tahun 2015, di mana terjadi
penurunan peringkat dari 110 menjadi 113, yang membandingkan kualitas
relative SDM semua negara di bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan
sosial yang merupakan pondasi suatu bangsa untuk menjadi kompetitif.
Peringkat HDI tersebut, negara kita berada diposisi 116 dari 189 negara. Berada
dibawah Singapura (18), Brunei (30), Malaysia (64), Thailand (103) dan Filipina
(114) namun masih lebih baik dibandingkan Vietnam (127), Laos (138), Kamboja
(139) dan Myanmar (149). Posisi negara kita , berada ditengah ke bawah sedikit.
Untuk lingkup ASEAN, jika dinilai negara kita kira-kira mandapat “C”. Padahal, kita
mengetahui bahwa akan ada ASEAN Community 2015, dimana para pekerja dari
ASEAN bisa mencari kerja di negara-negara ASEAN tanpa persyaratan khusus.
Melihat kenyataan tersebut, bisa jadi generasi muda kita akan lebih sulit untuk
mendapatkan pekerjaan di tahun 2017 karena kualitas SDM negara-negara
ASEAN lebih bagus dari pada negara kita .
Melihat perkembangan generasi muda bangsa saat ini, adakalanya membuat
sedih dan adakalanya membuat senang. Sedih ketika mendengar pelaku
peristiwa …
peristiwa pengeboman di Surabaya pada Mei 2018 ataupun bom Gereja
Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, pada November 2016 juga melibatkan
anak remaja. Dua pelaku di Samarinda masih berumur 16 dan 17 tahun. Mereka
punya peran sebagai pembuat bom. Tapi senang melihat prestasi berhasil
ditorehkan pelajar negara kita di ajang kompetisi ilmiah internasional untuk pelajar,
Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2019 di Phoenix, Arizona,
Amerika Serikat. I Made Wiratathya Putramas dan Carolline Mathilda Nggebu
(pelajar SMA Negeri 3 Denpasar) berhasil meraih 4th Grand Award Intel ISEF
2019 untuk kategori Earth and Environmental Sciences: Life Sciences untuk
karya ilmiah berjudul Potential Identification and Application of the Rhizophora
Apiculata and Sonneratia Alba as a Bio Antifouling Agent for Antifoulant Paints pada Jumat pagi 17 Mei 2019. Masih lebih banyak generasi muda yang
bagus daripada yang tidak. Lembaga-lembaga pendidikan telah mencetak
banyak tokoh-tokoh pemuda dan pejabat-pejabat negara yang membawa
perubahan dan kemajuan bagi negara kita di berbagai bidang. Untuk itu, saya
meletakan harapan kepada kalangan terpelajar untuk menjadi warrior-warrior proxy war
sekaligus mejadi pengawal bangsa ini dengan bertindak sebagai agen
perubahan.
b. kalangan terpelajar Sebagai Agen Perubahan.
Sejarah negara kita menunjukan bahwa kalangan terpelajar selalu menjadi agen
perubahan di saat-saat genting. Misalnya angkatan 1908, saat itu para
intelektual muda Budi Utomo memulai perlawanan terhadap Belanda dan
akhirnya menjadi perlawanan nasional. Berikutnya pada tahun 1928, pemuda
menguatkan embrio kebangkitan nasional dengan Sumpah Pemuda. Pada tahun
1969 kalangan terpelajar mengubah Negara dengan Tritura dan tahun 1998 kalangan terpelajar
membawa negara kita memasuki masa reformasi. Posisi TNI jika dilihat dalam
dua gerakan yang terakhir selalu mendukung perubahan menuju negara kita
yang lebih baik walaupun harus diakui bahwa prosesnya tidak selalu berjalan
mulus. Bukan tidak mungkin kalangan terpelajar akan menjadi agen-agen perubahan
dalam sejarah negara kita .
Agar …
Agar kalangan terpelajar bisa menjadi agen perubahan, maka terlebih dahulu harus
mampu memahami hakekat dirinya sebagai kalangan terpelajar . Dilihat dari bentuk
katanya, kalangan terpelajar berasal dari dua kata yaitu “maha” yang berarti besar, dan
“siswa” berarti orang yang belajar. Jadi kalangan terpelajar adalah pelajar yang
memiliki derajat paling tinggi dibandingkan dengan pelajar-pelajar lainnya.
Untuk itu, kalangan terpelajar harus menggunakan akal pikiran dan hati nuraninya dalam
setiap langkah untuk mengatasi masalah yang ada dan menjadi pioner
perubahan tatanan masyarakat. Penyaluran aspirasi melalui aksi demontrasi
bukanlah hal yang tabu. Tetapi tiap-tiap individu harus mewaspadai jangan
sampai kalangan terpelajar dijadikan boneka oleh pihak-pihak tertentu yang melancarkan
Proxy War di negara kita dengan tujuan agar kita tidak maju dan tidak berkompetisi. Semua harus dikembalikan pada kepentingan bangsa yang bukan
hanya 1-2 bulan atau 1-2 tahun kedepan, tetapi 30 tahun bahkan 50 tahun dan
100 tahun kedepan. Tantangan Negara negara kita ke depan menghadapi era
Revolusi Industri 4.0 bukan hanya isap jempol belaka, semuanya seakan telah
menyebar ke seluruh lini tanpa terkecuali. Ada disrupsi besar yang sedang terjadi
dalam tempo singkat, berimbas pada masyarakat dan model bisnis lamanya
yang bahkan sudah sangat mapan. Ada banyak pesaing tak terlihat yang
merevolusi perubahan itu semua. Memang ada banyak yang bertahan pada
sistem lama, harus tergerus dengan perubahan zaman yang fleksibel. Di era
Revolusi Industri 4.0. Perubahan dan gebrakan ini dinilai bisa mengubah siapa
saja. Kini bagaimana cara menghadapinya karena perubahan zaman yang
dinamis diharapkan generasi muda negara kita menjadi agen perubahan menuju
negara kita yang lebih baik.
c. Aksi Pemuda untuk Menangkal Proxy War.
Perlu kita ketahui bahwasan nya permasalahan kepemimpinan atau leadership
merupakan permasalahan utama yang perlu segera dibenahi untuk kembali
menjadikan bangsa yang kuat dan maju. Banyak pemimpin yang sudah
melupakan nilai-nilai luhur yang sederhana. Pembentukan karakter atau
character building mulai dari keluarga, lingkungan, sekolah dan intitusi
pemerintah tidak lagi menekankan tentang pentingnya nilai-nilai moral, namun
hanya …
hanya melihat hasil akhir tanpa melihat proses yang benar. Di keluarga, orang
tua kadangkala tidak menjadi contoh yang baik. Di lingkungan dan sekolah juga
memberikan contoh-contoh yang terkadang tidak mendidik, tidak tegas, tidak
mau repot dan mengedepankan kompromi. Sedangkan di intitusi pemerintah
masih ditemukan oknum birokrat yang lebih mementingkan kepentingan pribadi,
keluarga, partai dan bukan Negara diatas segala-galanya. Kita terus
dininabobokan bahwa bangsa negara kita adalah bangsa besar sejak kerajaan
Sriwijaya dan Majapahit, tanpa mau membangunkan kita dari mimpi panjang
bahwa keruntuhan kedua kerajaan besar tersebut terjadi bukan karena serbuan
musuh, namun disebabkan konflik dalam negeri yang berkepanjangan. Untuk
itu, sekarang waktunya kita bangun dari tidur dan melakukan langkah-langkah konkrit upaya untuk menangkal proxy war melalui beberapa tindakan dibawah
ini.
1) Identifikasi dan kenali masalah. Untuk menghadapi musuh dalam Proxy
War yang sering kali tidak nyata dan sulit ditebak, mahasisawa harus
memiliki ketajaman untuk mampu mengidentifikasi musuh dan
kepentingannya. Coba temukan masalah bangsa paling besar sekarang ini.
Apakah korupsi atau kurikulum? Atau tentang psosisi Negara kita yang lebih
sebagai konsumen daripada produsen di percaturan pasar dunia?
Selanjutnya buatlah penelitian dan kajian akademik tentang permasalahan
tersebut sesuai disiplin ilmu kalian masing-masing.
2) Ahli sesuai bidang masing-masing. Dalami bidang ilmu masing-masing dan
jadilah ahli dalam bidang tersebut. kalangan terpelajar teknik sipil merancang
bangunan tahan gempa untuk beberapa wilayah di negara kita atau
mendesain sistem irigasi agar kita terus bisa menanam kelapa sawit tanpa
merusak tanah. kalangan terpelajar ekonomi tidak hanya bercita-cita untuk bekerja
di bank, tapi memikirkan bagaimana membuat koperasi yang cocok untuk
petani negara kita . kalangan terpelajar FISIP membuat kajian akademis tentang
bagaimana konflik di Papua segera bisa diatasi. kalangan terpelajar FIKOM
merancang cara kampanye pangan lokal sehingga kita tidak perlu impor.
Kalau …
Kalau seluruh kalangan terpelajar memiliki kontribusi masing-masing, bangsa
kita pasti bisa lebih maju dan kompetitif.
3) Gerakan Pemuda berbasis Wirausaha. Banyak cara mengatasi persoalan
ini, misalnya dengan menyuburkan tradisi wirausaha. Menggalakkan
seminar, workshop dan diskusi wirausaha dapat menjadi alternatif gerakan
perekonomian sehingga membantu percepatan mengatasi masalah
ekonomi dan kesenjangan sosial. Artinya, cara ini merupakan salah satu
cara pencegahan adanya pemuda terpengaruh dan ikut dalam jaringan
proxy war. Munculnya aktivitas pemuda berbasiskan wirausaha juga
berpotensi untuk membantu mengurangi pengangguran kaum intelektual yang jika tidak terkendali akan dapat terjebak musuh dalam jaringan Proxy
War. Melalui gerakan ini diharapkan akan menjawab permasalahan
kehidupan pasca kampus. Universitas tidak akan melahirkan mahasisawa
pengangguran melainkan pemuda yang betul-betul menjadi pemuda
intelektual dan khususnya dapat memerangi masalah Proxy War.
4) Mengadakan Komunitas Belajar. Peran pemuda khususnya kalangan terpelajar
dalam pemberantasan Proxy War bisa dilakukan dengan cara mengadakan
komunitas belajar. Banyaknya pelajar dan kalangan terpelajar yang terjebak dalam
aliran sesat terjadi akibat guru-guru agama lebih mementingkan
pengetahuan agama dari pada membentuk perilaku anak didik. Tokoh
pendidikan Dr. Arif Rahman mengingatkan bahwa akibat pendidikan agama
yang hanya sekedar memberi pengetahuan agama terhadap anak didik
menyebabkan mereka rentan dengan ajaran yang bertentangan dengan
ajaran agama termasuk aliran sesat. Ketika orang banyak menemui
masalah, maka masalah yang dihadapinya itu tidak bisa dijawab oleh
agamanya. Hal itu terjadi karena pendidikan agama yang diperolehnya
hanya untuk mengetahui tentang agama, tidak membiasakan agama
sebagai pemecah masalah. Penyebab lain orang rentan tersusupi ajaran
sesat, yaitu karena tidak semua orang memiliki kemampuan
menyesuaikan diri dengan kesulitan yang dihadapi.
Ketika …
Ketika dia menemui kesulitan dalam hidupnya, dia mencari jalan keluar
pada hal-hal yang diluar aturan agama. Situasi ini yang dimanfaatkan oleh
para pelaku Proxy War untuk mencari jaringannya. Mereka melakukannya
secara bertahap, mulai dari pengenalan hingga keakraban sehingga
banyak pemuda yang tanpa sadar masuk dalam jaringan tersebut dan
ditambah lagi pemikiran kalangan terpelajar yang masih labil. Melalui pembentukan
kelompok belajar, seseorang akan mengasah dirinya untuk menambah
kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan sesuai ajaran yang
benar mengasah kepedulian dan kepekaan terhadap permasalahan dilingkungannya dan sesamanya, serta membiasakan diri untuk mencari
pemecahan permasalahan secara bermusyawarah bersama.
6) Program Pembangunan Karakter. Pemuda adalah kelompok usia yang
sangat dinamis dan labil dalam pencarian jati diri. Fungsi dan peranan
wadah-wadah kepemudaan dengan visi dan misi yang sangat mulia pada
aplikasi dilapangan ternyata sangat berbeda. KNPI, Pramuka atau Karang
Taruna sudah tidak memadai untuk menggali kreativitas dan mobilitas
pemuda. Visi dan misi yang tertulis terbatas hanya sebuah slogan tanpa
pelaksanaan. (NATO: No Action Talk Only).
Aktifitas organisasi sudah terlalu teoritis dan selalu dikendarai oleh suatu
pihak untuk dijadikan sebagai alat kepentingan politik. Pemuda harus
diarahkan untuk mengisi waktu dengan kegiatan posistif. Wadah interaksi
non formal perlu dibentuk agar pemuda bisa saling menopang dan saling
menasehati karena pemuda masih labil serta mudah terpengaruh dan
terhasut. Karena ketika ada kekosongan waktu, maka pemuda cenderung
akan mencari kegiatan/kesibukan yang kurang produktif nongkrongnongkrong, membuat geng sepada motor, geng sekolah/kampus yang
ujung-ujungnya akan berakhir dengan membuat kerusuhan. Untuk itu, perlu
dirintis pembentukan sebuah “program keterampilan madani” untuk
kalangan terpelajar baru yang berapa pelatihan singkat selama seminggu untuk
pembentukan karakter dengan materi cinta tanah air dan bela negara
dengan …
dengan bekerja sama dengan Kostrad. Kegiatan ini merupakan kegiatan
lapangan sekaligus pelatihan disiplin dan cinta lingkungan. Kegiatan lain
yang perlu dikembangkan, yaitu kerjasama untuk berpartisipasi dalam
program bedah rumah. Dalam program ini, kalangan terpelajar diajak untuk
bersama-sama bekerja membantu memperbaiki rumah tinggal dan tinggal
di rumah yang sedang dibangun dengan maksud supaya kalangan terpelajar ikut
merasakan kehidupan yang sesungguhnya dirasakan oleh masyarakat
yang kekurangan, bukan theoritcal saja tetapi practical. Berikutnya yaitu
kembali menggelorakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kedaerah
pelosok dan pedalaman, membuat program kalangan terpelajar masuk desa dan ikut dalam kegiatan Corparate Social Responsibility (CSR) yang dikerjakan
oeh TNI. Semuanya ini untuk ikut membantu rakyat. Jadilah tokoh dan
contoh di lingkungan dan tidak terpengaruh oleh budaya asing arus
globalisasi yang mungkin bertentangan dengan budaya luhur bangsa
negara kita . Berpikirlah jernih, bijaksana namun kritis jika melihat hal-hal
yang tidak sesuai norma kewajaran serta gunakanlah teknologi informasi
seperti media sosial untuk melakukan kroscek informasi yang berkembang
dimasyarakat agar kita tidak mudah terpancing dan terprovokasi.
Ancaman perang proxy ini tentu saja bukan semata-mata menjadi tugas dan tanggung
jawab Kementerian Pertahanan, aparatur TNI akan tetapi menjadi tanggung jawab
seluruh komponen masyarakat, sesuai peran dan kapasitasnya masing-masing. Oleh
karena itu sangat penting, membangun kesadaran untuk waspada terhadap ancaman
tersebut, mulai dari entitas terkecil yaitu keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat dan bangsa. Adapun beberapa upaya dan tindakan yang dilakukan TNI
dalam menghadapi perang Proxy kedalam (Internal) sebagai berikut:
a. Salah satu cara untuk mencegah datangnya Proxy war yaitu dengan
berpedoman pada nilai-nilai luhur yang dipetik dari perjuangan bangsa, yaitu
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu dilakukan
mengawal proses reformasi secara konsisten dan dengan adanya segenap
komponen pendukung. Warga negara kita memiliki suatu keunggulan yaitu
kepedulian …
kepedulian sosial (gotong-royong) semangat reformasi, kesadaran lingkungan
hidup, rasa senasib “cinta tanah air” toleransi beragama. Maju, sejahtera, adil,
aman, demokratis, mandiri, mencintai lingkungan hidup, berdaulat secara utuh.
b. Dibutuhkan reintrepretasi dan aktualisasi dari Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dimana mestinya, para pejabat negara terlebih
dahulu menjadi teladan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
c. Melaksanakan Program Bela Negara, diperlukan adanya kesadaran Bela Negara
bagi seluruh rakyat negara kita , termasuk pelajar dan kalangan terpelajar . Indikator
keberhasilan kegiatan keterampilan bela negara, salah satunya adanya
kerjasama kelompok, loyalitas dan semangat gotong royong dari masing-masing kelompok yang terbentuk dalam kegiatan keterampilan bela negara. Memiliki
keterampilan bela negara yang disertai dengan kelenturan, kelincahan serta
kemampuan fisik yang prima merupakan salah satu modal dasar dalam rangka
mewujudkan kemampuan Bela Negara di lingkungan masyarakat.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)